Bab 15 - Tes ketiga

Dengan apa yang terjadi maka Rumor buruk mengenai tokonya langsung menghilang dan tidak ada lagi yang meragukan mengenai kebesaran dari Toko Arya. Bukan hanya semua selesai, tapi dia juga mendapatkan keuntungan dari hal itu dimana Tokonya menjadi semakin terkenal dan banyak orang yang mencoba masuk ke dalam tokonya untuk mendapatkan Cupcake maupun Rahasianya.

Namun tidak mungkin mereka dapat mengetahui mengenai Rahasia dari Cupcake tersebut. Arya juga tidak mungkin akan memberitahukan kepada mereka mengenai asal Cupcake yaitu Sistem, dia tidak lebih mencari mati jika dia memberitahukan kepada mereka, yah walaupun dia memiliki kekuatan yang sangat mengerikan tapi bukan berarti bahwa dia tidak bisa di bunuh.

Sebagai seorang Pekerja di perusahaan sebelumnya, dia memiliki mentalitas dimana kesalahan bisa menghancurkan karirnya.

' Aku tidak boleh gagal, sekali gagal maka serigala yang menunggu kesempatan akan mencabik-cabik diriku hingga tak tersisa '

Dia adalah seorang Veteran dan tahu bagaimana harus bertindak atau semacamnya. Rahasia Sistem adalah satu hal yang tidak boleh bocor, sekali bocor maka kehidupannya yang akan dipertaruhkan.

[ Misi : Mendapatkan 100 / 100 pelanggan (Selesai)

Hadiah : 1000 Point Toko ]

Dengan ini maka Poin yang dimiliki oleh Arya menjadi 600.000 Poin Toko. Jumlah itu bisa dikatakan cukup banyak dan dia bisa membeli banyak sekali Barang yang meningkatkan kekuatannya atau semacamnya.

" Boss aku pesan..."

Arya mulai melayani pelanggan kembali, satu minggu setelah kejadian itu maka semakin banyak Pelanggan yang datang. Walaupun memiliki Harga yang sangat mahal tapi godaan yang sangat besar yang diberikan itu bisa dikatakan sepadan dan membuat anak-anak atau mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk menjadi seorang Mage.

Bahkan jika mereka hanya bisa makan satu per beberapa hari itu masih merupakan keuntungan untuk mereka jika terus membeli.

Waktu berlalu dengan cepat dan Jumlah Cupcake langsung habis.

" Cupcake Habis! Silahkan datang lagi besok " Kata Arya dengan tenang kepada mereka.

"Yahhh..." Mereka memiliki kekecewaan saat mendengar itu. Mereka sudah mengantri sejak lama dan bahkan rela merasakan sengat matahari.

Namun Arya tidak akan memanjakan mereka dengan memunculkan Batch yang lain karena itu sudah aturannya dan dia ingin tetap menjaga kelangkaan dari Cupcake miliknya itu. Dengan begitu maka banyak orang yang ingin mendapatkan Cupcakenya sebelum yang lain, mungkin akan membatasi keuntungannya tapi ini akan menjadi keuntungan untuk jangka panjang.

Dia hanya bisa mengangkat bahu dengan wajah tidak peduli dan mengusir para pelanggannya dari toko, tapi sebelum menutup tokonya dia melihat ke arah mereka dan berkata.

" Aku akan memiliki menu baru besok, Harganya akan lebih mahal tapi efeknya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan Cupcake " Kata Arya.

Mereka yang mendengarnya menjadi terkejut, detik berikutnya kesedihan mereka menghilang dan merasa senang karena mereka tidak akan menghabiskan uang mereka sekarang dan bisa menabung untuk membeli menu baru.

" Boss, bisakah kamu memberitahukan kami mengenai Menu baru itu! "

"Benar boss, beritahu kami "

"Beritahu kami "

"Harganya juga "

Mereka mendesak Arya dengan penuh semangat, tapi yang mereka terima hanyalah tatapan dinginnya seperti biasa. Dia tidak bergeming sedikitpun terhadap desakan mereka.

Dia menggelengkan kepalanya menolak untuk memberitahukan kepada mereka " Tidak, kalian akan tahu besok. Namun aku pastikan bahwa kalian tidak akan kecewa "

Mendengar itu mereka hanya bisa pasrah dan bubar, kembali ketempat tinggal mereka masing-masing, hanya tersisa beberapa orang dan merupakan pelanggan lama.

" Boss,Siapkan satu untukku. Berapa mahalpun itu selama tidak di atas 50 emas maka aku sanggup membayarnya " Kata Pria Pandai besi dengan sombong.

"Aku juga, Aku Juga " Mereka ikut karena tidak bisa kehabisan kesempatan untuk mencoba produk baru. Mereka percaya bahaa Arya tidak akan menjual Produk yang memiliki kualitas buruk karena jika tidak makan bisnisnya akan hancur.

Arya melihat ke arah mereka yang memintanya untuk memberikan mereka perlakukan khusus, karena Tio tidak pernah memberikan larangan yang harus dia ikuti dengan sangat baik maka dia bisa bebas melakukan apapun selama dia masih memiliki toko atau basis dimana dia akan menjual.

Namun sebagai seorang yanh tegas akam prinsipnya, Arya tidak akan mudah untuk menerima hal itu.

" Aku belum membuat peraturan mengenai Perlakukan Khusus, mungkin tidak saat ini jadi aku tidak bisa melakukannya kepada kalian " Kata Arya sambil menggslengkan kepalanya.

Mendengar itu mereka menjadi kecewa dan mengucapkan selamat tinggal. Arya masuk ke dalam Toko dan melihat seorang Pria remaja yang sedang membersihkan Meja, dia adalah Dontae, Remaja yang mencoba untuk menjadi muridnya dan salah satu orang yang menganggap bahwa dirinya adalah Seorang Mage Ruang.

Sudah satu minggu semenjak dia mengikuti ujian (kebohongan) yang Arya berikan dan menjadi pekerja gratis ( Dia berpikir seperti itu ) selama sebulan ini dalam kedok ujian. Dedikasinya yang luar biasa dan keinginannya untuk menjadi seorang Mage sangatlah besar, membuat Arya menjadi tidak enak karena sudah membohonginya.

' Aku mungkin selalu memiliki emosi dingin tapi bukan berarti bahwa diriku tidak memiliki emosi. Aku merasa tidak enak jika tidak memberikan apapun untuknya ' Pikir Arya sambil melihat Dontae yang melakukan tugasnya.

' Tio memiliki solusi untuk masalahku ini ? Sudah satu minggu bahwa dirinya berada disini. Mungkin sebaiknya aku memberikannya gaji '

[ Itu adalah solusi yang bagus, Host. Gaji adalah hal yang baik, Kamu bisa memberikannya 5 Koin perak setiap minggu atau kamu juga bisa memberikan Pill Kebangkitan, yang berfungsi untuk membangkitkan kekuatan mutang dari seseorang. Harganya dari 50.000 Poin toko hingga 500.000 Poin toko, harga terendah hanya memiliki kesempatan 50% untuk bangkit dan memberikan rasa sakit yang luar biasa ]

Oh ~ Aku tidak tahu itu! adalah apa yang ada di dalam pikiran dari Arya, karena dia tidak pernah berpikir untuk memiliki kekuatan Mutant, dan tidak pernah terlintas juga di pikiannya sebelumnya.

Jumlah sebesar itu adalah jumlah yang perlu dipikirkan oleh Arya dengan sangat matang-matang, karena Kontribusi Dontae sendiri belum mencapai tingkat besar dan rasa kasihan kepadanya, tidak membuat Arya memutuskan untuk memberikan Sejumlah besar uang itu kepadanya.

' Tidak, aku tidak akan memberikan kepadanya. Dia belum mencapai tingkat dimana aku perlu memberikan barang yang sangat mahal itu. 50.000 Koim perak atau 500 Koin emas, dia masih awal untuk itu '

[ Jika seperti itu maka kamu mungkin bisa memberikan Cupcake atau Menu barumu kepadanya setiap hari di tambah Gaji, bukankah itu lebih baik dibandingkan dengan menghabiskan Uang ]

Tio benar dan Arya juga memiliki pemikiran seperti itu. Rencana untuk mendapatkan Produk baru, tujuannya masihlah makanan tapi Arya memutuskan untuk mengambil rute yang berbeda.

Jika sebelumnya dia menggunakan hasil instan seperti membeli Cupcake maka dia akan memilih untuk mengambil jalur memasak karena biaya yang dibutuhkan untuk setiap makanan itu berkurang dengan cukup signifikan dibandingkan dengan membeli produk jadinya.

Dontae yang sudah menyelesaikan tugasnya berjalan ke arah Arya yang sedang duduk di kursi dan tenggelam kedalam pikirannya sendiri.

" Master, Aku sudah selesai dengan Tes Kedua..." Kata Dontae dengan wajah senang, karena dengan begitu dia akan semakin dekat dengan impiannya.

Perkataan Dontae menarik kesadaran Arya dari pemikirannya dia melihat ke arah remaja itu dan menganggukkan kepalanya.

" Bagus, sekarang adalah Tes Ketiga dan akan memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan Tes sebelum-sebelumnya yang pernah kamu rasakan... " Arya berhenti sejenak sebelum lanjut berkata " Tes Ketiga adalah Tes yang meliputi keberanian, Ketekunan, Komunikasi, dan kepercayaan dirimu. Aku ingin kamu membuat 10.000 Pelanggan baru datang ke toko ini dan membeli Produkku, kamu seharusnya sudah tahu mengenai Kasiat dari makananku dan itu adalah nyata jadi masih memiliki kemungkinan untuk dirimu berhasil jika kamu memiliki kualitas yang aku bicarakan. Batas waktunya adalah Tidak ada..."