webnovel

BAB 1

[Kekuatan berlebihan terdeteksi!]

Di sebuah danau semesta yang mengalir begitu deras, kehadiran seorang manusia nampaknya akan menjadi sesuatu yang sangat menggemparkan.

Tubuhnya nampak terbaring di arus lautan bintang, tidak ada yang tau apa yang sedang terjadi. Sementara itu sistem nampak memulai ulang perangkatnya.

Dikarenakan sebuah kehadiran yang membuat sistem menjadi sedikit bermasalah. Seribu tahun lamanya sesosok manusia itu tidur dalam lautan semesta yang tak berujung.

[Sistem telah selesai]

***

Di sebuah kuil yang sudah nampak begitu usang, terdapat seorang pria di dalamnya yang nampak bersantai menikmati hidupnya. Apalagi setelah ia mengalami sebuah fenomena yang membuat dirinya terkejut setengah mati.

"Hah ... Sungguh kehidupan yang membosankan." Lirih Chen Fei mengeluh.

Sementara itu hari nampak seperti biasanya, tidak ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Masih sama terasa begitu membosankan.

Namun sesuatu yang mengejutkan nampaknya telah terjadi, apalagi saat seorang wanita dengan terhuyung-huyung berjalan memasuki halaman kuil dengan tubuh penuh akan luka.

"Hmm? Seorang wanita?" Tanya Chen Fei melihat seorang wanita nampak mendekat.

Chen Fei masih nampak santai duduk di kursinya, sembari memandang kearah wanita yang perlahan berjalan mendekati ke arahnya.

"Tuan ... Tolong..."

"BRAK!"

Wanita itu seketika terjatuh setelah berhasil mendekat kearah Chen Fei. Sementara itu Chen Fei nampak bingung sembari melihat sekelilingnya.

"Sistem!"

[Memulai memeriksa...]

Nama: Ming Ann

Usia: 20 tahun

Jenis: Wanita

Ras: Manusia

Kekuatan: Es

Kondisi: keracunan dan kritis

Seorang pemimpin muda dari sekte salju di ujung pesisir pantai daerah Luan.

Terkenal akan kemampuannya yang hebat Hingga membuatnya menjadi kepala sekte di usia yang masih cukup muda, namun ia juga memiliki musuh dari orang dalamnya sendiri.

"Hmm! Hebat sekali di usia yang masih muda sudah menjadi seorang pemimpin." Kagum Chen Fei.

***

Ming Ann membuka matanya secara perlahan dengan kepala yang masih terasa pusing, namun seluruh tubuh terasa sudah lebih baik dari sebelumnya. Ditambah dengan suasana yang terasa begitu hangat.

"Owh kau sudah bangun?" Ucap Chen Fei datang sembari membawa sebuah sup.

Ming Ann terkejut mendengarnya, ia melirik kearah Chen Fei dan berusaha mengingat siapa pria yang tengah berdiri di hadapannya saat ini.

"Terimakasih atas pertolongan Senior!" Hormat Ming Ann kepada Chen Fei.

_"Hmm? Dia memanggil ku senior? Dia cukup sopan untuk seorang pemimpin."_

"Tidak masalah. Bagaimana dengan kondisi tubuh mu?" Tanya Chen Fei sembari menaruh mangkuk di samping Ming Ann.

"Sudah lebih baik, dan Saya cukup terkejut saat mengetahui jika Saya selamat dari racun mematikan."

Mendengar pujian itu tidak membuat Chen Fei menjadi besar kepala, selain tetap tampil tenang dengan penuh wibawa dan karismatik.

"Begitu, syukurlah kalau kau sudah lebih baik." Jawab Chen Fei dengan senyuman hangat di wajahnya.

"Bolehkah Saya tau siapa nama Senior?"

"Nama? Owh nama ku Chen Fei. Dan tidak perlu berbicara formal begitu pada ku, karena sepertinya kita seumuran." Ucap Chen Fei.

[SISTEM]

NAMA: CHEN FEI

UMUR: TIDAK DIKETAHUI

JENIS: PRIA

RAS: TIDAK DIKETAHUI

KEKUATAN: ERROR!

KONDISI: SEHAT

ERROR ERROR ERROR ERROR ERROR!

"Sistem Sialan ini!" Gerutu Chen Fei yang merasa kesal dengan layar sistem yang tiba-tiba muncul.

"Ada apa Senior?" Tanya Ming Ann yang penasaran dengan raut Chen Fei.

"Tidak, lebih baik kau segera makan sup yang telah ku buat."

"Terimakasih." Ucap Ming Ann sekali lagi.

Chen Fei hanya tersenyum sembari mengangguk pelan, setelah itu ia berjalan keluar membiarkan Ming Ann sendirian agar tidak terganggu.

Sementara itu Ming Ann yang sedang memakan sup tiba-tiba berhenti dan melamun, ia kembali memikirkan orang-orang yang sebelumnya telah menyerangnya.

Ming Ann tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, ia hampir dibunuh oleh pamannya sendiri waktu itu, dan andai saja ia tak bertemu dengan Chen Fei maka sudah pasti ia akan mati.

"Sial! Musuhku ternyata adalah keluarga ku sendiri!" Kesal Ming Ann sembari meratapi nasibnya.

Sementara itu di teras depan Chen Fei nampak duduk kembali di kursinya, tatapannya begitu tenang menatap langit yang begitu mendung.

Sementara itu di hadapannya sudah ada beberapa orang dengan topeng sedang berdiri, semuanya nampak tak begitu bersahabat dengan senjata di tangan mereka.

"Ah ... Apakah kalian anjing kecil yang sedang tersesat?" Tanya Chen Fei dengan masih santai duduk.

"Seorang pemilik kuil biasa? Ditambah tidak mempunyai dasar kultivasi!" Ejek seorang pria bertopeng lainnya.

"Dengar Nak, lebih baik kau menyingkir dan jangan ikut campur. Aku akan membiarkan mu hidup dengan hanya memotong kaki mu!" Ancam seorang lagi yang nampak bertubuh tinggi besar.

"Menyingkir? Tapi ini adalah tempat ku, seharusnya kalian saja yang menyingkir dari sini." Ucap Chen Fei dengan masih santai dan senyuman.

"Haha! Kau bersikap berwibawa dan karismatik di hadapan kematian seperti ini? Ayolah aku tau kau pasti takut setengah mati sekarang!" Ucap pria itu lagi.

"Haha! Kau pria yang lucu! Kau sangat cocok menjadi seorang pelawak dari pada seorang pembunuh." Ejek Chen Fei lagi hingga membuat pria tinggi besar itu nampak murka.

"Kakak, biar aku yang membereskan pria ini!" Ucap seorang lagi dengan raut aneh.

"Em!" Angguk pria tinggi besar.

"Sayang sekali ... Kau malah meninggalkan kesempatan yang diberikan oleh Kakak tertua haha!" Ucapnya berjalan sembari memainkan pedang di tangannya

Bukannya takut Chen Fei nampak masih santai duduk di kursi itu, bahkan saat ini ia nampak sibuk sembari meminum sebuah teh hangat.

"Matilah!" Ucap Pria itu sembari menghunuskan pedangnya dengan cepat.

"Crack!"

Tubuh Chen Fei seketika tertusuk oleh pedang tersebut, dan dengan membabi buta pria tersebut menusuk-nusuk seluruh bagian tubuh Chen Fei hingga tak berdaya.

"Hentikan!" Ucap pria tinggi besar.

"Haha! Kakak lihatlah raut tidak berdaya di wajahnya itu haha!" Ucapnya membabi buta.

Sementara itu beberapa bawahan yang lain menyaksikan itu malah takut setengah mati, apa yang mereka lihat begitu mengerikan, bahkan panggilan mereka saja seolah tidak di hiraukan saat ini.

"Hei kubilang hentikan!!" Teriaknya dengan sekuat tenaga.

Bukan hanya itu tubuhnya bahkan tidak bisa bergerak melihat kejadian di depan matanya, sebuah kejadian yang begitu mengerikan dan aneh.

"Kak ... Kak ... Haha...!" Tawa pria itu dengan tubuh berlumuran darah.

Sementara itu Chen Fei masih nampak baik-baik saja sembari meminum teh di tangannya, ia hanya duduk diam menyaksikan pemandangan di hadapannya.

Dimana pria yang sebelumnya hendak membunuhnya itu malah berbalik membabi buta, menyerang dirinya sendiri, bahkan seolah ia sedang menyerang Chen Fei.

_[TEHNIK ILUSI SUKSES!"]_

_Tatapannya akan membuat dirimu jatuh dalam kesengsaraan, dan kebenciannya akan membuat mu jatuh dalam kematian._

_Tidak ada manusia yang mampu terlepas dari ilusi ini, bahkan Dewa akan tak berdaya melawannya._