webnovel

Tak Punya Malu, Tak Punya Adab, Tak Punya Batasan (21)

Editor: Wave Literature

Tepat ketika Shang Mo hendak pergi, ia tiba-tiba melihat Rong Mo mengernyitkan alisnya seolah sedang menahan sakit. Ia menoleh kepada anak itu dan bertanya, "Ada apa?"

Membeku sejenak, Rong Mo terbatuk. "Saya mungkin terkena flu, rasanya aneh."

Shang Mo kemudian memperhatikannya sedikit lebih lama dan mendapati bahwa wajah Rong Mo memang sangat pucat. Meski hanya flu, kelihatannya Rong Mo tidak sehat. "Habiskan sarapanmu. Aku akan membawamu ke rumah sakit."

Rong Mo menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu. Saya sudah minum obat, dan masih harus pergi syuting nanti."

Shang Mo mengisyaratkan bahwa ia akan mengajukan izin untuk Rong Mo sebagai penjamin. "Kau tidak perlu datang hari ini."

Namun anak itu tetap menolaknya. "Tapi saya sudah mengatur untuk syuting hari ini. Kalau saya tiba-tiba izin, akan tidak enak pada kru filmnya."

Wajah Shang Mo seketika menggelap dengan tidak suka.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com