Begitu Shi Guang mengunggah kiriman Weibo-nya, ponsel Lu Yanchen berbunyi.
Seraya sedikit menurunkan kacamata hitam yang dikenakannya, Shi Guang mencibir pada Lu Yanchen, "Ponselmu berbunyi. Itu SMS, atau pemberitahuan WeChat atau Weibo?"
Lu Yanchen menatapnya tanpa berniat mengeluarkan ponselnya.
Shi Guang memeriksa akun Hanya Ingin Makan Es Krim itu pula. Orang tersebut pun belum menanggapinya. Apakah mungkin Lu Yanchen benar-benar orang tersebut?
Shi Guang tidak terburu-buru. Kalau itu memang Lu Yanchen, ia pasti akan bisa mengungkapkannya cepat atau lambat.
Setelah selesai dengan akun keduanya, ia pindah ke akun utamanya, bermaksud untuk mengunggah sebuah swafoto. Akan tetapi, tidak ada foto di dalam ponselnya.
"Lu Yanchen, ambil fotoku untukku." Ia memberikan ponselnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com