Satu lagi yang membuatku gugup, yakni tingkahnya. Jose sengaja melakukannya, aku yakin itu. Pada akhirnya, kami berangkat meninggalkan jalanan ini. Pada akhirnya matahari semakin redup dari penglihatan.
Sementara Jose mengendalikan setiap pikirannya ke depan jalanan. Mobil ini mulai diamati pergerakan lambatnya, lalu benar-benar menepi ke bagian dalam sebuah halaman luas. Tepat di sebuah bangunan tinggi, bangunan berkaca bertingkat-tingkat.
Beserta tanaman hias yang mengelilingi penglihatan muka depan bangunan. Jose berhenti di antara bagian parkiran, tepat di samping bangunan.
"Ini hotelnya?" tanyaku penasaran.
"Iya, lo nggak mau turun nih?" Jose membuka pintu.
Kali ini dia tidak akan membukakan pintu untukku. Ya, biarkan saja. Aku lebih nyaman jika keluar dengan seorang diri. Dan Jose menunggu kehadiranku dari balik pintu mobil. Dia menatap tanpa rasa khawatir.
"Yuk."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com