Aku melihat dan bersiap ketika adegan itu mulai menjerit luka di hadapanku. Gadis yang akan menjadi buta telah menunjukkan bahwa kejadian itu menjadi sejarah terpahit.
Beberapa pengulangan ketika melakukan kesalahan, atau telah melakukan perintah diinginkan oleh sang sutradara.
Kami tertawa geli karena adegan ini bukan malah ngeri, tapi malah lucu. Pertama, yang disiram bukannya mata, tetapi malah baju. Jadi, para penyedia hairdrayer segera mengeringkan bagian yang terkena basah.
"Haduh, kacau kan? Padahal tadi hampir kena tuh!"
"Ayo, lanjut lagi!" teriak Sutradara memerintah.
Dalam setiap adegan skenario berjalan, ada-ada saja yang berhenti, lalu mengulang. Jarang sekali, untuk berjalan lancar ketika adegan berlanjut.
Akan tetapi, mereka benar-benar akan serius kali ini. Seperti menonton sebuah film nyata.
Gadis itu menangis setelah mendapatkan perlakuan buruk dari sekumpulan pria bengis. Mereka menyemprotkan cairan yang mematikan ke arah dua bola mata si gadis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com