"Hubungan lo sama Jessi, gimana?"
Mendengar nama Jessi, Nanda sangat merindukannya. Gadis itu benar-benar pergi meninggalkan Nanda hanya demi laki-laki yang ia sukai sejak dulu.
Nanda tersenyum getir dan langsung menunduk. "Dia udah berubah. Kayaknya, dia udah nggak anggap gue sebagai sahabat lagi."
"Lo yang sabar, ya. Sekarang kan, lo udah deket sama Sheila. Gue yakin, dia nggak akan seperti Jessi."
Nanda hanya mengangguk sambil tersenyum. Sejujurnya, Nanda sangat merindukan Jessi. Tapi ia bisa apa?
Kemarin, tepat di persimpangan koridor mereka bertemu. Namun Jessi hanya melambaikan tangan, seolah mereka hanya sekadar teman biasa dan tidak pernah menjadi sahabat.
Nanda menghela napas berat. Membuat Satria menoleh dan mulai mencemaskannya.
"Sori, ya. Gara-gara gue tanya masalah Jessi, lo sekarang jadi sedih."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com