webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Sampai Di Bandung

Kedatangan Sheila di kota Bandung hari ini memperlihatkan ekspresi memukau dari raut wajah gadis itu. Padahal baru saja ia menginjakan kaki di tanah pasundan, namun udara segar langsung saja menyergap indera penciuman Sheila.

"Seger banget udara di sini," gumam Sheila sebari menghirup udara segar di kota ini. Ia berjalan dari stasiun ke jalan raya hanya untuk sekadar menikmati kendaraan yang berlalu lalang di sana. Tak lupa juga Sheila mengabadikan beberapa spot yang menurutnya bagus dengan menggunakan kamera digital yang ia kalungkan di leher.

"Sumpah! Bandung luar biasa!," serunya menatap hasil foto yang baru saja ia tangkap.

Di seberang jalan ia bisa melihat para pedagang kaki lima yang berjajar rapi. Tanpa takut tersaingi satu sama lain. Meski begitu, jalanan di sekitar sana masih terlihat bersih dan taman yang di kelilinginya pun terlihat rapi. Sudah pasti para pedagang kaki lima ini sangat mematuhi peraturan dan cinta akan lingkungan.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com