Dengan sangat telaten Sheila mengobati tangan Ilham. Dari mulai membersihkan hingga membalutnya dengan perban.
"Gimana? Udah jauh lebih baik, kan?," tanya Sheila yang baru saja membalutkan perban pada lengan Ilham.
"Udah, Neng. Makasih ya."
Sheila mengangguk sebari berdeham. Wajah Ilham dan cara bicaranya yang lembut membuat Sheila salah tingkah.
"Neng, papan skate nya...."
"Udah lo jangan pikirin papan skate gue. Masih ada banyak kok di rumah," potong Sheila cepat. Ia menatap lirih papan skateboard yang sudah hancur di seberang jalan sana. Namun ia tidak boleh egois, Ilham sudah menyelamatkan nyawanya dan rela membuat luka pada dirinya sendiri.
"Makasih, ya. Lo udah nolongin gue," lanjut Sheila dengan wajah menunduk.
"Sama-sama. Mana mungkin Aa ngebiarin Neng Sehila jatoh."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com