webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Pertanyaan Ke-99

Sheila keluar dari dalam kamar ganti dengan gaun kelima yang saat ini melekat di tubuhnya.

Tak jarang gadis itu menghela napas panjang, karena mendapat banyak penolakan dari Ilham.

'Mudah-mudahan Ilham suka' batinnya yang kini sudah berdiri di belakang Ilham.

Ia berdeham pelan. Membuat Ilham segera membalikkan tubuh dan menatap Sheila dari atas hingga bawah.

Tatapannya begitu dalam bahkan hampir tak berkedip. Lelaki itu mendekat pada Sheila.

"Ini caloni istri aku?" ucapnya pelan, mengakibatkan degupan jantung Sheila hampir meledak.

"Am, Mama sama Ibu ke mana?" tanya Sheila mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa nanyain mereka, hm? Calon suami kamu ada di depan."

Sheila menahan napas untuk sekian detik. Wajah Ilham terlalu dekat untuknya, sampai Sheila lupa bagaimana caranya bernapas kembali.

Gadis itu mendorong dada Ilham agar sedikit menjauh. "Mereka udah pulang? Kok nggak bilang sama aku?"

"Karena kamu lagi di dalem. Makanya mereka pulang duluan."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com