"Gue tadi kayak ngeliat Satria lagi sama kalian. Sekarang mana dia?"
"Sa-Satria? Lo salah liat kali. Dari tadi gue cuma berdua sama Febi. Iya kan, Feb?"
Sheila mencubit lengan Febi diam-diam hingga kemudian gadis itu mengangguk cepat.
"Iya. Gue sama Sheila cuma berdua. Kalian salah liat kali" sahut Febi dengan ekspresi bingung sekaligus takut.
"Masa sih? Jes, lo liat juga kan, tadi?"
"Iya. Gue liat jelas kalau Satria lagi jalan bareng kalian. Mending kalian gak usah bohong sama kita!"
Sheila menghle napasnya jengah. "Lo mau sampe kapan nuduh kita, Nan? Lagian kalau pun Satria ada sama kita, lo mau ngapain hah? Lo mau perkosa dia?"
Nanda berdecak sembari mengepalkan kedua tangannya di hadapan wajah Sheila dengan gemas.
"Lo nggak perlu tau usuran gue sama Satria! Ayo, Jes!"
Keduanya melenggang pergi dengan wajah paling menyebalkan yang pernah Sheila lihat.
"Huh ... Untung lo ngeliat mereka. Kalau enggak, gue yakin si Nanda bakal nyari masalah sama gue"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com