"Halo. Sodara lo ada di rumah gue. Mending lo jemput sekarang, sebelum dia bikin kacau di sini."
Sheila menaikan sebelah alisnya. Menatap lelaki menyebalkan di hadapannya.
"Lo nelpon siapa?," tanya Sheila ketika laki-laki itu meletakkan ponselnya di atas meja.
"Aksa," jawabnya singkat.
"Kalian saling kenal?."
Laki-laki itu mengangguk dan mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya.
"Gue sama Aksa itu satu sekolah. Jadi nggak mungkin kalau dia gak kenal sama gue," katanya sebari mengepulkan asap rokok.
"Jangan lo tiup asepnya di depan muka gue. Bau!." Sheila menghardik sebari mengibaskan tangan di depan wajahnya. Asap yang berasal dari rokok seorang lelaki di depannya ini sangat tidak sopan.
"Lo gak suka cowok ngerokok?."
"Gak! Lagian lo masih sekolah, ngapain ngerokok?."
Dengan patuh, lelaki itu pun memadamkan api di ujung batang rokok dengan menekankannya di atas asbak.
"Kenapa dimatiin?," tanya Sheila tertegun.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com