webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Menjemput Biang Masalah

"Halo. Sodara lo ada di rumah gue. Mending lo jemput sekarang, sebelum dia bikin kacau di sini."

Sheila menaikan sebelah alisnya. Menatap lelaki menyebalkan di hadapannya.

"Lo nelpon siapa?," tanya Sheila ketika laki-laki itu meletakkan ponselnya di atas meja.

"Aksa," jawabnya singkat.

"Kalian saling kenal?."

Laki-laki itu mengangguk dan mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya.

"Gue sama Aksa itu satu sekolah. Jadi nggak mungkin kalau dia gak kenal sama gue," katanya sebari mengepulkan asap rokok.

"Jangan lo tiup asepnya di depan muka gue. Bau!." Sheila menghardik sebari mengibaskan tangan di depan wajahnya. Asap yang berasal dari rokok seorang lelaki di depannya ini sangat tidak sopan.

"Lo gak suka cowok ngerokok?."

"Gak! Lagian lo masih sekolah, ngapain ngerokok?."

Dengan patuh, lelaki itu pun memadamkan api di ujung batang rokok dengan menekankannya di atas asbak.

"Kenapa dimatiin?," tanya Sheila tertegun.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com