Sakti meneguk ludahnya dalam, saat melihat ada banyak makanan di atas meja yang ia dan teman-temannya tempati. Mereka semua benar-benar berniat ingin menghabiskan uang Sakti.
"Sak, lo nggak makan?" tanya Sheila, melihat Sakti yang sedari tadi hanya diam sambil menelan ludah.
"Kalian aja. Gue mau itu duit dulu."
Sheila hanya mengangguk tanpa ada rasa empati sedikit pun. Apalagi teman-temannya yang lain, mereka sudah menyantap makanan masing-masing dengan lahap.
Sakti menghela napas lega. Jika melihat isi dompet dan saldo di dalam kartu atm nya, pasti cukup untuk membayar semua makanan yang dipesan. Hanya saja, ia harus mengambil sedikit uang tabungan yang sudah susah payah dikumpulkan.
"Feb, lo cobain ketoprak gue, deh. Enak, banget!"
Febi mengambil satu sendok ketoprak yang ada di atas piring Sheila. Sakti tersenyum memperhatikan setiap pergerakan yang dilakukan gadis itu.
Kini Sakti mengerti, ia akan selalu baik-baik saja, selama melihat Febi tersenyum dan bahagia.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com