webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Kembali Rujuk

Sudah berulang kali Sheila menghubungi Ilham. Namun lelaki itu tak kunjung menjawab teleponnya. Ada banyak perkiraan yang merayap di dalam otak Sheila. Apa Ilham marah? Apa laki-laki itu kesal, karena Sheila tidak membalas pesannya tadi pagi?

Gadis itu melirik ke arah tempat tidur. Di sana sudah ada Nanda yang tengah melamun sembari memainkan ponsel. Masa galaunya masih belum berlalu, padahal Satria sudah mencoba menghubunginya sejak tadi.

"She, Satria kenapa nggak telepon gue lagi, ya? Apa dia udah nggak sayang sama gue?"

Sheila menghampiri Nanda dan duduk di tepian tempat tidur. "Tadi Satria beberapa kali hubungin lo, tapi lo nggak mau angkat. Sekarang dia nggak ada, lo malah nyariin. Mau lo apa sih, Nanda?"

Nanda berdecak dan megubah posisinya menjadi duduk. "Harusnya dia lebih inisiatif dong, buat cari gue. Ini mah, kagak ada. Apa gue udah nggak penting lagi?"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com