webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Kembali Dengan Kisah Adi dan Aji

Langit jingga menghiasi bumi sore ini. Adi yang sedang bersantai ria di teras rumahnya baru saja mendapat pesan dari Aji. Yaitu lelaki yang menjadi pasangannya saat ini.

Namun hati Adi mendadak goyah sejak beberapa bulan lalu. Tepatnya ketika Brama memutuskan untuk merehabilitasi dirinya sendiri, dan berjuang untuk sembuh dari penyakit gay yang dimilikinya.

Adi menjadi berpikir agar dirinya mengikuti jejak Brama. Karena kini ia sadar, semua ini tidak benar dan sangat melawan kodrat yang sudah Tuhan takdirkan.

Lelaki itu menatap layar ponselnya datar. Ia masih memperhatikan pesan teks yang Aji berikan tanpa berniat untuk membalasnya.

Adi menghela napas ringan dan meletakkan ponselnya di atas meja. "Gue harus ngomong apa ke Aji?," gumam Adi yang memangku wajah dengan kedua tangannya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com