"Nggak mungkin Aa gak liat Neng Sheila. Dan gak mungkin Aa ngebiarin Neng Sheila pulang sendirian."
Tubuh Sheila tersentak, tatkala mendengar suara Ilham dari balik punggungnya. Ia pun menoleh, menatap lelaki yang sedang berdiri dengan senyum lebar nan lembut.
"Ngapain lo ke sini?," tanya Sheila angkuh.
"Hmm.. Ngapain, ya? Tadi Aa Ilham denger Neng Sheila ngomel-ngomel. Makanya Aa Ilham ke sini."
Sheila merutuki mulutnya karena sudah berbicara di sembarang tempat.
"Lo salah denger kali," elaknya untuk menutupi rasa malu.
"Masa, sih? Padahal di sini sepi, gak ada siapa-siapa. Masa iya Aa Ilham salah denger."
Sheila mengedarkan pandangannya. "Bener. Di sini sepi banget. Pantes aja si Ilham bisa denger gue ngomel-ngomel, atau dia sengaja mau godain gue? Padahal dia sama sekali gak denger omongan gue tadi," batinnya.
"Neng Sheila kenapa ngelamun? Mending sekarang kita pulang."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com