webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
321 Chs

Berubah Menjadi : Malaikat Pencabut Nyawa

Dua cangkir kopi sudah selesai dibuat. Vianti akan membawanya ke dalam kantor pribadi Arya. Meski kesal, namun ia tidak boleh memperlihatkannya di depan Arya.

"Permisi" ucap Vianti sedikit berteriak di depan ruangan besar tersebut.

"Masuk!"

Vianti menarik napas sejenak. Ia menyunggingkan senyum dan berpura-pura ramah di depan bos dan kliennya.

"Ini kopinya, Pak" ucap Vianti sambil berjongkok dan meletakkan kopi tersebut di atas meja.

"Pak Arya, dia office girl di kantor ini."

Vianti membuka matanya lebar-lebar. Ia melirik Arga dengan sorot mata yang tajam.

Arya hanya tertawa dan menggeleng. "Bukan, Pak. Dia adalah karyawan yang bekerja di bidang desain. Yang pernah saya ceritakan itu, lho."

Apa? Pak Arya pernah menceritakan dirinya kepada Arga? Tapi untuk apa?

"Oh... saya pikir dia office girl di sini" ujar Arga dan menatap bola mata Vianti lekat.

"Saya emang multi talent, Pak. Saya bisa melakukan pekerjaan apa saja, termasuk nyantet orang!"

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com