Pagi-pagi sekali, Ilham sudah bersiap untuk berangkat ke kantor. Laki-laki terlihat sangat tergesa-gesa seperti tengah mengejar sesuatu.
Ilham sudah melajukan mobilnya, membelah jalanan yang masih terlihat sepi dan lengang.
"Halo, Pak. Saya lagi di jalan."
"Segera ya, Pak Ilham."
"Siap, Pak." Ilham mematikan sambungan teleponnya. Tadi subuh Pak Arya menghubunginya dan memberitahu kalau mereka ada meeting pagi, bersama dengan Pak Arga dan yang lainnya.
Karena terburu-buru, lelaki itu bahkan tidak sempat membangunkan Sheila. Ia hanya menulis di secarik kertas dan memberitahu bahwa ia harus pergi pagi-pagi sekali.
Di tengah perjalanan, ada seorang gadis yang melambaikan tangan di pinggir jalan.
"Erika? Ngapain dia ke sini?" gumam Ilham sembari menepikan mobilnya.
Gadis itu mengetuk kaca mobil Ilham, sepertinya Erika tidak mengetahui kalau orang yang ada di dalam mobil tersebut adalah Ilham.
"Erika, lo kenapa?" tanya Ilham membuka kaca mobil.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com