BRAK!
Sheila menggebrak meja kantin yang tengah ditempati oleh Satria dan Sakti. Gadis itu menatap mereka sengit. Karena ulah mereka, ia menjadi malu di depan Ilham.
"She, lo gila? Ngapain juga lo gebrak-gebrak meja? Lo nggak lihat, ini bakso gue hampir jatuh ke lantai," ucap Satria yang masih memegang sendok di tangan kanannya.
"Bodo amat! Gara-gara lo berdua, gue sampai nggak punya muka lagi di depan Ilham!" Sheila masih berdiri dan menatap keduanya sengit.
Dadanya naik turun, menandakan bahwa ia benar-benar marah dan kesal.
"Lo kenapa, sih? Datang-datang langsung ngoceh. Mending lo duduk dulu, kita ngobrol sambil makan." Sakti membuka suara. Ia mencoba untuk menenangkan Sheila, sembari menarik kursi untuk gadis itu.
"Lo berdua, kenapa ngasih hadiah yang aneh buat gue, hah?"
Satria dan Sakti meneguk ludah dalam. Tapi tunggu....
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com