Ada saksi

Dini terhenyak, lalu meraih gelas minumannya dengan tangan yang gemetar. Entah kenapa hatinya seperti mati rasa dan melirik ke arah Riki yang masih dengan sikap duduk yang sama.

"Bu-- Sonya?" sahut Dini, seolah ingin memastikan ucapan Salma.

"Hmm!" jawab wanita dua anak itu.

"Mbak yakin?"

"Aku tidak mau berpikir jauh, Din. Menurutmu ... apa mungkin ini ada hubungannya dengan--"

"Tidak! Sudahlah. Aku tidak mau memikirkan hal itu, Mbak. Aku takut!" ucap Dini.

"Tidak ada yang mustahil di dunia ini, Din. Apa lagi ... untuk orang yang memiliki banyak uang sepertinya."

"Kalau pun benar dia yang melakukannya, lalu untuk apa? Kenapa dia harus membakar toko milik Mbak Maria?"

"Apa kau ingat tentang kata-kata Bu Maria waktu itu? Dia bilang kalau Bu Sonya pernah mengancam akan menghancurkan usahanya jika tidak mengeluarkanmu dari toko."

"Aku tahu. Lagi pula ... Mbak Maria memang benar-benar mengeluarkan aku dari toko sejak dua bulan yang lalu, kan? Lalu kenapa--"