"Aku salut dan hormat padamu!" Kata Mahdalena Barkati kepada Yusuf, mengakui kekalahannya
Wanita ini sangat kuat, dia bisa mengeluarkan emosi dan kekecewaannya dengan pertarungan politik yang melibatkan orang banyak.
Hanya orang tuanya yang mengetahui motif dia di Pilwali ini.
Mahdalena tidak sepenuhnya kalah di pemilu ini.
Setidaknya dia mempunyai bekal suara yang cukup untuk maju ke DPR RI pada Pemilu legislatif tahun mendatang.
Selain itu Mahdalena berhasil menjadi simbol bagi kaum perempuan di dunia politik. Prestasi dia bertarung di Pilwali ini tidak pernah terjadi sebelumnya di daerah ini. Maya Agustin saja tidak pernah tampil di Pilwali
Lima tahun lalu dia mundur di pencalonan walikota melawan Rahmat di karenakan dia hanya ingin mengelola perusahaan keluarga dan menjadi istri JH.
Dalam hal ini Mahdalena Barkati telah melampaui Maya Agustin.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com