"Sepertinya, pembina tidak menganggap penting Juan Marten! Fulan begitu?" Tanya Davis ke Edo.
"Juan Marten memang baik dan pintar. Hanya saja orang cerdas dan ataupun baik di partai ini sangat banyak, dalam organisasi seperti partai Sejati, sikap taat dan patuh, adalah tolak ukur kader yang baik!" Jawab Edo.
"Aku kira, dia tidak bisa dianggap remeh, karena kader seperti dia kalau tidak dipedulikan, dia pasti akan mencari panggung dan bernyanyi di media tentang rumah tangga partai!" Kata Edi lagi.
Edo tersenyum, menjadi pintar dan baik tidak cukup di partai, bahkan nasib baik dan peruntungan tidak datang setiap saat. Perlu sumber daya yang lebih untuk bisa bersaing dalam permainan bahkan menang.
Edo kembali ke hotel, Shasha sedari tadi sudah menelponnya beberapa kali, dia tentunya gelisah, sejak tadi pagi hingga sore hp Edo tidak aktif.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com