Angela masih duduk santai berbincang dengan dua temannya, Ben dan Isaac. Ketiganya masih bercerita membahas masa lalu Isaac. Pria tua itu terkadang bisa menunjukan sisi sensitifnya.
"Sayangnya dulu aku tidak begitu baik kepada mendiang istriku," Isaac menghela nafas mengatakannya, "aku terlalu kasar kepadanya, terlalu buta akan uang dan kekuasaan sampai melupakan kebahagiaan istriku. Pada akhirnya dia meninggal saat melahirkan putriku."
Ben dan Angela ikut bersedih mendengarkannya. Suara Isaac terdengar sangat menyesali perbuataannya saat menceritakan keadaan istrinya, senyuman yang penuh paksaan itu terlukis di wajah keriputnya.
Tapi, ada satu hal yang membuat Ben dan Angela lewatkan. Sesuatu yang sangat diluar dugaan keduanya. Yup, Isaac menyebut putrinya.
"Kau juga memiliki putri?!" tanya Ben dan Angela bersamaan. Keduanya terlihat tidak percaya.
Isaac menghela nafasnya, "mengapa kalian sekaget itu? Orang memiliki istri lalu memiliki anak, bukankah itu normal juga?"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com