Gianna Stone membuka matanya perlahan, dilihatnya langit-langit kamar tempatnya tidur sekarang. Setelah itu ia melirik ke arah jendela yang ditutupi oleh gorden berwarna kelabu. Matahari telah menerobos masuk ke dalam kamarnya, suara kicauan burung mengalun indah ditelinganya. Wanita itu kemudian menghela nafas, sebelum akhirnya menggerakan tangan untuk mengusap kepalanya. Begitu ia telah membiasakan matanya dengan cahaya pagi, Gianna mulai bangkit dan duduk di pinggir ranjang.
Ujung kakinya merasakan rasa hangat dan lembut begitu ia menurunkan kaki ke lantai. Gianna sedikit tertegun saat melihat ke arah lantai, sejak kapan lantai di kamarnya terasa lembut dan empuk seperti ini? Tidak hanya itu, dia juga merasakan hangat di telapak kakinya. Ia menurunkan pandangannya dan mendapati sekitar ranjangnya telah dipasang karpet hangat berwarna cokelat muda.
Gianna mengusap jidatnya lagi dan bergumam, "ini bukan kamarku."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com