Saat Angela tiba di kamar Lucas, dia melihat sosok pria berambut perak itu sedang berdiri membelakanginya. Nampaknya pria itu sedang sibuk dengan ponselnya sendiri. Ia melangkahkan kakinya masuk dengan sangat pelan, lalu memberikan senyuman sopan kepada pelayan pria yang mengantarnya.
Seperti biasanya, kamar itu selalu terasa hangat, lebih hangat dari kamarnya. Khusus malam ini, dia merasa sangat malu dengan luka pada lehernya, jadi wanita itu mengurungkan niatnya untuk menggulungnya dengan tusuk konde.
Lucas masih terlihat berdiri dan sibuk dengan urusannya sendiri sampai tidak mengetahui kedatangan Angela. Dari belakang, wanita bermata zamrud itu memperhatikan punggung yang besar dan seperti roti sobek, serta pemiliknya yang terlihat semakin tinggi saja. Rambut peraknya terlihat tidak ditata dengan rapi. Kemeja putih tipis yang memang sengaja dikeluarkan malah semakin menambah kesan.... kesan... duuuhh..
Deg deg deg.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com