3 menit sebelum pukul 00.00
Brak!
Salvatore membanting ponselnya ke lantai. Ini adalah kali pertamanya saudara kembar serta keponakannya melihatnya semarah ini. Pria itu mengumpat sembari meludah ke lantai. Ia berkaca pinggang dan mengacak-acak rambutnya karena kesal. Ia lalu berjalan mendekati Alfie sembari mengacungkan jari telunjuknya.
"Kau beruntung, anggap saja ini adalah hukuman bagimu yang telah salah memilih pertemanan." Geramnya sembari menatapnya tajam
Alfie yang ketakutan melihat seolah-olah mata merah Salvatore menyala seperti mata monster yang menakutan. Ia menelan ludahnya, aahh.. bahkan untuk digunakan menelan ludah saja rasanya sudah sangat sakit.
"Jadi, pria ini bukan Aldino Fanelli," kata Leo lagi, "apa yang harus kita lakukan, Salvatore?" tanyanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com