"Fanelli bersenjata!! Semuanya menunduk!!"
Suara Daniele terdengar memenuhi seluruh inchi restoran.
Dor! Dor! Dor!
Dddrrt! Ddrrt! Dddrrt!
Prang! Prang! Prang!
Tembakan dari senapan bredel itu terdengar. Timah-timah panas itu melesat bersamaan menembus kaca jendela restoran. Kaca-kaca yang pecah mengguyur seluruh pengunjng. Fanelli, Fanelli, Fanelli, lagi, lagi, lagi dan lagi. Teriakan nama keluarga itu terdengar berkali-kali hingga terngiang-ngiang di telinga. Suara alarm restoran terdengar memekakan hingga membuat lidah terasa tegang.
Kemudian Angela merasakan tarikan kuat dari bagian bawah tubuhnya. Tekanan angin dingin saat itu menyeruak masuk hingga membuat paru-parunya kaku. Matanya terpejam saat tahu bagian sebelah wajahnya menghantam dinginnya karpet lantai. Detik berikutnya, ia merasakan tubuh berat nan besar menutupi bagian punggungnya dari guyuran kaca jendela.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com