Kembali di hari pengeboman The Vortex.
Lorrine seketika berdiri setelah sempat refleks jatuh tiarap saat ledakan itu berlangsung. Telinganya berdengung, suara para pengawalnya terdengar mengambang, dipegangnya kepalanya yang masih terasa pusing.
Sepertinya Tuhan masih menginginkan Lorrine untuk terus hidup dan bertobat, untuk itu dia diselamatkan. Saat ledakan itu berlangsung, posisi wanita itu telah berada di halaman parkir bagian belakang, cukup jauh dari gedung utama The Vortex.
Namun, suara ledakan, serta getarannya masih terasa. Bahkan beberapa jendela dipastikan pecah serta mengguyur dirinya dan para pengawal. Saat ia berhasil menguasai tubuhnya lagi, wanita itu mencoba untuk membalikan badannya, melihat apa yang sedang terjadi.
"Ada bom meledak terpasang di pintu depan!"
"Astaga! Bagaimana ini?!"
"Cepat cek! Evakuasi semua staf yang masih ada di dalam gedung!"
"Selamatkan diri kalian!"
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com