Gianna kini sedang berada di ruang tunggu di luar kamar sang ibu. Ia terlihat menekuk muka cantiknya, pembicaraan singkat mengenai kondisi sang ibu membuat moodnya semakin menurun. Sang ibu masih belum membuka matanya setelah kecelakaan beberapa hari yang lalu. Wanita itu kini tidur layaknya putri tidur.
Diusapnya air mata yang perlahan-lahan turun membasahi wajah cantiknya. Ia tidak ingin orang-orang melihatnya sedang rapuh seperti ini. Apalagi saat sedang berada di tempat umum seperti ini, akan sangat memalukan jika dia menangis tersedu-sedu.
Satu jam kemudian, Gianna tiba di apartemennya. Wanita itu lalu melempar jaket panjangnya, blazer, dan juga tasnya. Di lepasnya gulungan rambutnya, setelah itu ia memutuskan untuk berendam sembari menatap cek yang sengaja ia masukan ke dalam plastik pembungkus, takut basah nantinya.
"Aku tidak akan menggunakan uang ini, ini adalah uang kotor," gumamnya kesal.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com