Untuk yang terakhir kalinya, Angela membuang sampul buku harian nenek Elena ke perapian. Mata hijaunya terus menatap foto nenek Elena sewaktu muda yang mulai terlalap api. Muak dengan apa yang dilihatnya, ia kemudian mengambil sebongkah kayu lagi untuk menambah besar api.
Angela kemudian duduk di kursi tempatnya biasa membaca buku, tempat itu masih ia klaim sebagai tempat ternyaman, baik itu sekedar berbicara dengan bayi di perutnya, ataupun hanya duduk sembari menatap ke luar jendela. Ia merilekskan tubuhnya sembari mengusap perutnya perlahan.
"Sudah, Angela.. tenangkan dirimu.." gumamnya kepada dirinya sendiri, "kau saat ini sedang berada di tempat yang aman. Tidak ada yang akan menemukanmu, kau juga dikelilingi oleh orang-orang yang baik dan kuat. Tenangkanlah dirimu, kau aman sekarang."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com