webnovel

Shadow of love [ MOVED ]

Hans menundukkan kepalanya dalam. wajahnya terlihat suram dan putus asa, kedua tangannya mengusap kepalanya. ia terlihat begitu rapuh seolah sedang menunggu keajaibban datang padanya kali ini. Hhhh bagaimana mungkin hans bisa berpikir aku tidak mencintainya? dasar pria ini! apakah ia benar-benar bodoh, atau sedang berpura-pura tidak tahu? . Anita terus menatap kearah hans dengan suspicious. ia merasa tidak terima dengan pernyataan hans tadi padanya. yang kini seolah melimpahkan semua kesalahan padanya. "Kenapa kamu sekarang tiba-tiba berubah pikiran tidak ingin bercerai dariku ?…apakah karena melihatku sedang hamil begini hmmm ?!" Anita bertanya dengan mimik wajah mencibir sinis kearah hans. "Kamu  menuduhku  masih  punya  perasaan  pada  prastian,  hanya  karena  kemarahanku  atas  sikap  possessivemu saat itu. jadi bagaimana denganmu yang jelas-jelas menunjukkan  perselingkuhan  kamu dengan  sirena   didepan  mataku hahhh!. tidak usah bersandiwara didepanku!Ini  anakku,  dia  tanggung jawabku,  nothing to do with you , jangan khawatir aku bukan typical drama Queen. aku Jamin aku dan anakku tidak akan menganggu hidupmu lagi setelah perceraian …" "Anita... Aku sungguh tidak   punya hubungan  apapun dengan sirena, percayalah padaku. dia  tidak  berarti  apapun bagiku. hubungan kami  tidak  seperti yang kamu  pikirkan... sirena sudah mengejarku dari dulu, tapi aku  tidak pernah membalasnya. Anita... hatiku hanya mencintaimu. dari dulu hingga saat ini. please kamu  jangan  salah paham  padaku ". hans  mencoba  menjelaskan hubungannya  dengan sirena  pada anita sebisanya. jika ia tidak mempunyai  perasaan apapun  pada sirena. "Apa  magsudmu menjelaskan ini sekarang ? kamu tidak  bisa mempermainkan aku  lagi hans,  aku sudah tidak bisa menerima  sikapmu !aku benci keadaan seperti ini, apa kamu pikir aku adalah perempuan murahan yang bisa kau buang kemudian kau pungut lagi sesuka hati !" ucap anita tajam sambil tertunduk. air matanya bercucuran bagaikan hujan. kedua tangannya memegang pinggir bajunya sendiri gemetaran. Hans langsung mendengakkan wajahnya keatas. menatap kearah anita yang berdiri menjauh darinya disisi sofa sana. dengan segera ia berjalan mendekatinya dan langsung meraih tubuh anita dan memeluknya erat. "Siapa yang berani mengatakan kamu adalah perempuan murahan … kamu sudah menyiksaku bertahun-tahun lamanya. apakah kamu pikir itu masuk akal untuk menyebutmu demikian ?… maafkan aku nita... maafkan kebodohanku selama ini, aku sungguh sangat bodoh " "Iyaa  kamu memang bodoh !!!" jawab anita dengan lantang. sambil mendorong dada hans yang terus memeluknya erat. Anita tidak berhenti menangis hingga tubuhnya gemetaran. "Kamu  berpikir aku tidak  mencintaimu hanya  karena aku tidak  mengungkapkannya padamu. tapi coba kamu pikir! bagaimana  mungkin aku bisa memberikan  tubuhku padamu. jika aku  tidak mencintaimu ! dasar bodoh!"

Daoist97 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
6 Chs

Siapa pria aneh barusan

Anita  tampak  berjalan  mondar mandir. didepan  pagar  tempat  kost-nya.  wajahnya  terlihat  gusar. matanya  terus  melihat  kearah  jalan raya didepannya.  sambil  sesekali  mengintip kearah  arloji  perak di  pergelangan  tangan  kirinya.  saat ini   waktu  sudah  menunjukkan  pukul  satu siang  lewat sekian menit.  namun  orang  yang  ditunggu belum  juga  menunjukkan  batang hidungnya.

Bah … yang bener aja nih kampret! dasar gak konsisten ! mana perutku lapar lagi huhhh.... tau ngarett begini. aku ikuttan ngebakso duluan tadi sama vivi. batin anita jengkel. menggerutu dalam hati.

Anita membenahi kunciran rambut dibelakang, mengikat ekor kuda dan menariknya keatas dengan erat. lalu menggoyangkan kepalanya kekanan dan kekiri beberapa kali. bagai sedang iklan shampoo ditelevisi. rambut panjang anita yang hitam legam bergerak melambai mengikuti gerakan kepalanya. terlihat begitu mempesona. meski dengan ikatan simple yang dibuatnya. kaos putih miliknya ikut tertarik keatas, mengikuti gerak tubuhnya saat membenahi rambut. hingga tanpa sengaja memperlihatkan sedikit perut ratanya yang putih mulus bak porcelain.

"Hiiiii nita … " 

Tiba-tiba anita mendengar suara sapaan dari arah samping pagar jeruji besi yang mengelilingi indekost-nya. Anita spontan  menoleh  kearah  sumber  suara. dan  melihat  sosok  pria   muda  tersenyum aneh sambil  melambaikan  tangan, say hello padanya.

Sekilas anita dapat melihat tatapan mata pria muda itu begitu tajam. dan terus memandanginya tak berkedip.

"Mau kekampus ?… " sapa pria itu lagi, sok akrab.

Anita menggelengkan kepalanya. membalas sapaan pria asing itu dengan senyum awkward. namun sesaat kemudian ia langsung membuang muka kearah depan. dan dengan langkah seribu bergegas  naik  keatas  tangga. menuju  kembali  ke  kamar  kost  miliknya  dilantai  dua.

Anita memilih langsung pergi dari tempat itu secepatnya. tidak ingin menunggu prastian lagi disana. it's so terrifying untuk sekedar membalas sapaan pria asing itu lebih lanjut.

jantungnya berdegup dengan kencang. bulu kuduk anita berdiri. dan wajahnya seketika memerah. anita menelan ludahnya sendiri untuk membasahi tenggorokkannya yang bagai tercekat.

Anita merasa ketakuttan dan ngeri sendiri. sesampai dikamar nomor tiga miliknya. ia langsung membuka pintu kamarnya dan menguncinya kembali dari dalam.

Omg … omg … omg … what's that … ??! siapa pria aneh barusan … batin anita bergidik. merasa ngeri sendiri. seraya terus memegangi dadanya dengan kuat. berusaha menenangkan dirinya sendiri yang begitu shocked dengan sapaan pria asing tadi. ia terus berdiri dibalik pintu kamar kost-nya dengan tangan gemetar.

Ia sama sekali tidak mengenal pria aneh yang menyapanya tadi. dan jujur, meskipun ia tidak melihat dengan jelas bagaimana wajahnya tadi. tapi ini adalah pertama kalinya ia melihat sosok pria aneh itu disekitar tempat kost-nya.

Hah… Apakah jangan-jangan dia adalah penjahat yang sedang mengincar target mencuri disekitar sini … gumam anita paranoid. seraya mengintip dari jendela kaca berwarna gelap didalam kamarnya. apakah pria asing itu telah pergi dari samping tempat kost-nya atau belum.

Hufft … Anita menghembuskan nafas panjangnya. ia merasa lega saat pandangan matanya tidak mendapati pria aneh itu ada disana lagi.

Syukurlah pria itu sudah pergi … !anita menghembuskan nafasnya lega.

Anita memang typical gadis introvert. dan terkesan antisocial. ia hanya akan berbicara dengan orang-orang yang dikenal secara formal saja.

Ia selalu berpikir bahwa pria asing adalah cabul. penjahat. penculik. dan semacamnya. dan ia harus melindungi dirinya dengan bersikap tertutup. agar tidak memberi kesempatan orang jahat untuk mendekat padanya.

Bahkan di usianya yang menginjak dua puluh tahun sekarang ini. tidak sekalipun ia berani berinteraksi dengan orang asing. yang mencoba berkenalan dengannya. meski lewat media sosial sekalipun.

sikapnya ini adalah buah dari didikan mamahnya yang overprotective padanya. mamahnya memang strict. selalu mengawasi pergaulannya dengan ketat. mamahnya selalu menasehati untuk tidak sembarangan berbicara dengan orang asing. dan selalu waspada dengan stranger.

mamahnya takut bila ia sembarangan berbicara dengan orang asing. ia akan berakhir di hypnotis atau diculik oleh orang jahat.

Mamahnya memperlakukan dirinya bagai harta karun satu satunya. yang harus dilindungi dan dijaga.

Ketakuttan mamahnya itu bukan tanpa alasan. karena ia adalah anak tunggal dari mamahnya yang seorang single parent. ia adalah satu-satunya yang mamahnya punya. ia bagaikan hidup dan mati mamahnya.

Dan anita menyadari itu. karena ia juga merasakan hal yang sama. karena mamahnya juga segalanya baginya. ia tahu pasti, betapa besar cinta dan pengorbanan mamah untuknya selama ini. ia tidak keberattan sama sekali dengan sikap mamahnya itu.

Namun, meskipun mamahnya strict mengawasi pergaulan anita selama ini. nyatanya mamahnya adalah pribadi yang open minded. ia memberi kebebasan penuh pada anita. untuk memilih dengan siapa ia ingin berpacaran. atau berteman. mamahnya tidak pernah ikut campur dalam urusan personal puterinya. terutama mengenai perasaan. obsesi . dan keinginan pribadi anita. feel free untuk anita menentukan siapapun pilihan hatinya.

Mamahnya mengetahui jika anita kini mempunyai seorang teman dekat, atau pacar yang dikenalnya sejak high school. juga mengenal secara personal sahabat-sahabat yang mengelilinginya. sikap anita akan berbeda seratus delapan puluh derajat dihadapan teman temannya. ia akan berubah menjadi sosok yang hangat dan dapat membaur. tidak jaga images sama sekali.

Anita dapat bergaul dan besosialisasi seperti yang lainnya saat didepan orang-orang yang ia kenal dekat.

TING TONG …

TING TONG …

Bunyi notifikasi ponsel mengaggetkan anita.

Anita segera menatap kearah layar smartphone miliknya dengan seksama. ada dua pesan masuk dari prastian.

Nitt … sorry …aku gak bisa jemput kamu. ban motorku tiba-tiba gembos dijalan. (emoji menangis ) dengan melampirkan juga photo motornya yang sedang diperbaiki dibengkel.

Anita menghela nafasnya.…

Huhhh kalau memang ada halangan dan tidak bisa jemput, kenapa tidak memberi kabar sejak tadi. jadi ia tidak perlu menunggu lama begini. gumam anita jengkel. langsung membuang tas keatas ranjang tidur didepan sana. lalu menghempas pantatnya ke atas ranjang empuk miliknya itu dengan kasar.

Kebiasaan !… gak konsisten ! gak tepat waktu !banyak alasan ! udah tahu motor rusak dari tadi… kenapa gak langsung telfon ?! biar aku ngak garing nungguin dia begini ! dasar !… anita terus memaki kearah layar smartphone miliknya. sambil menulis pesan balasan untuk prastian.

It's okay. tenang saja. kamu perbaiki motormu dulu. aku bisa berangkat kekampus bareng erni, yang penting kamu baik-baik saja. nanti kamu pulang hati-hati dijalan yahh.… tulis anita, meskipun hatinya merasa kesal setengah mati. tapi realitanya tetap saja ia tidak dapat marah pada kekasihnya itu. pada akhirnya ia membalas pesan dari prastian dengan berlagak santai dan penuh perhatian. seperti tidak terjadi apapun.

TOK TOK TOK !

"Woiiiii udah tinggal setengah jam lagi. buruan kekampus woii …" teriak erni dari depan pintu kamar anita. langsung tahu jika anita masih berada didalam kamar. saat melihat sepasang sepatu kesayangan anita, terdampar didepan pintu kamar.

"Iyaa. tungguin aku nikk… " jawab anita spontan. auto bergegas mengambil tas miliknya. merapikan kembali buku dan peralatan tulis yang berserakan di atas tempat tidurnya.

"Hayukk ahhh…" anita langsung menggandeng erat satu tangan erni. dan berjalan beriringan keluar koridor tempat kost. dan menuruni anak tangga.

"Katanya moo dijemput ayank … kok gak jadi…"

"Auu ahh… males bahas …"

"Kenapa ?… lagi perang dunia bukan?… "

"Perang dunia apaan sih. nohh… Motornya lagi dibengkel. tadi dijalan ban-nya tiba-tiba gembos. jadi gak bisa jemput …" sanggah anita sambil memperlihatkan photo motor dari prastian. yang menunjukkan motornya sedang diperbaiki dibengkel.

Erni melihat sekilas dan langsung menganggukkan kepalanya beberapa kali sambil sengaja cengegesan nyukurin kemalangan anita.

"Emang takdirmu nitt... harus jalan kaki sama ayank erni saja kekampus wkwkwk …"

"Ewww maunya …"

Erni dan vivi adalah sahabat dekat anita. mereka menjadi akrab karena sama-sama satu angkatan di fakultas kedokteran. dan kemudian memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu indekost khusus wanita. kamar mereka bersebelahan satu dengan lainnya. erni dikamar nomor satu. vivi dikamar nomor dua. dan dirinya ada di kamar nomor tiga.

"Nitt …nitt … lihatt… babang ganteng nongol dipagar nitt…" bisik erni lirih. sambil sengaja mencubit tangan anita yang kini menggandeng dirinya dengan halus. sebagai kode untuk melihat kearah samping jalan yang mereka lewati kini.

"Hmmm…"

Anita yang sudah biasa dengan sikap ganjen erni bila melihat cowok ganteng tampak bersikap cuek bebek. tidak menengok sedikitpun kearah samping. tetap focus melihat kearah layar smartphone ditangannya.

"Alemong … Alemong … cakep bangett gak sihh nitt … calon bapaknya anak-anakku uhhh… " ucap erni exited. langsung berimajinasi. dengan ekspresi wajah bersinar bak habis melihat superstar idola in real life.

mereka sudah melangkah menjauh dari tempat pria ganteng itu berdiri. namun wajah erni terus berulang kali menengok kearah belakang. demi melihat lagi dan lagi tetangga kost idamannya itu.

… pria itu juga tidak beranjak dari tempatnya berdiri. … ia tampak terus menatap kearah erni dan anita . yang berjalan semakin menjauh darinya …