webnovel

CERITA 12

"za,byx main basket yuk.. kita udah lama nggak main basket," ajak endrico saat mereka selesai kuliah sore itu,

"boleh juga.. ayo byx.." kata reza menyetujui dan mereka bergegas menuju kelapangan basket dikampus mereka.

"byx.. kemarin itu setelah dari perpustakaan kamu kemana aja sih?" gilby agak kaget dengan pertanyaan reza, dia terdiam sesaat sepertinya sedang berpikir menimbang apakah akan diceritakan atau,

"hihihi teman bos yang satu ini pingin tau aja.." mahluk aneh itu tertawa sambil menutup mulutnya.

"itu.. aku diajak teman ke suatu tempat.." kata gilby ekspresinya agak gugup dan takut, dia tak jadi cerita.

"kemana? teman siapa byx? soalnya byx ibumu kemarin telpon kita tanya kamu, katanya hpmu nggak

diangkat.." tanya reza masih dengan gaya santai

"ah itu.. hanya ada urusan sebentar.."kat gilby masih berusaha merasiakan kegiatannya kemarin

"byx..kamu nggak sedang melakukan sesuatu yang kurang baik kan, soalnya kayaknya kamu merahasiakannya dari kita.." kata endrico menohok, gillby agak tersinggung mendengar tuduhan

sahabatnya tapi dia masih agak sungkan menceritakan apa yang terjadi. Tanpa mereka sadar ternyata dari belakang mereka seorang cewek cantik sedang mengejar mereka.

"BYX.." panggilnya. Gilby yang tak mendengar masih tetap berjalan.

"kemarin itu mama hanya meminta aku untuk membeli soda kue dimarket.."gilby berusaha menjelaskan pada temannya.

"GILBY.." sekali lagi cewek itu memanggil, dan hampir bersamaan mereka bertiga berbalik dan melihat kearah cewek itu. cewek itu mendekati mereka sambil tersenyum.

"hai.. kenapa? Ada yang bisa saya bantu?" tanya gilby dengan ramah. Cewek itu menyerahkan sebuah kotak dengan tulisan nama toko kue dikotaknya.

"itu byx, titipan dari sandra..tanda terima kasih sekaligus minta maaf katanya" kata cewek itu.

"kenapa bukan dia sendiri yang memberikan kalau mau berterima kasih dan minta maaf?" tanya endrico merasa aneh.

"sandra itu siapa sih byx?" tanya reza penasaran.

"sudah diterimakan byx.. aku pamit dulu ya.." kata cewek itu dan pergi, ada yang ingin  gilby katakan, tapi cewek itu terlanjur pergi.

"apa sih isinya byx?" tanya reza dan mengambil kotak yang ada ditangan gilby. Ternyata kue,

"waah kue coklat byx..kayaknya enak banget..buat aku aja ya, kamukan alergi coklat, eh cewek itu nggak tau ya kalau kamu alergi coklat" kata reza bertubi-tubi, dan dia langsung memakan kue coklat itu, yang ternyata memang sangat enak. Gilby dan endrico hanya bisa menahan geram, dan mereka kembali berjalan menuju

lapangan basket. Dilapangan mereka bermain dengan beberapa mahasiwa kakak tingkat yang datang terlebih dahulu.

Besoknya dikampus reza ijin tidak masuk kuliah katanya sakit, makanya saat pulang kuliah, gilby dan endrico langsung kerumah reza ingin tahu apa yang terjadi dengan reza, padahal kemarin sore mereka masih bermain basket bersama.

"za kamu kenapa sih? Kita kemarin sore masih bermain basket kanapa sekarang sakit?" tanya gilby saat mereka telah duduk santai dirumah reza.

"aku semalaman tidak bisa tidur guys, rasanya aneh sekali, pokoknya saat mulai malam kemarin itu, aku jadi kepikiran sama pacar kamu yang baru itu byx, sandra.., aku jadi seperti orang yang sangat merindukan dia, padahal aku nggak tau tampangnya seperti apa? Badanku gelisah dan gerah, dan saat mandi kemarin itu aku kan berendam di bathtub, dikamar mandi itu kayaknya ada monyet yang masuk, bukan bayangan tapi terlihat nyata.. tapi saat aku mencarinya, aku tidak menemukan  monyet itu, ku tanya bibi pembantu katanya nggak mungkin ada monyet masuk rumah, dan lebih menakutkan saat aku tidur malam, kalian lihat sprei tempat tidurku warnanya kan polos, tapi di sprei itu seperti banyak sekali semut dan kutu rambut diatasnya, anehnya saat aku bangun semua itu hilang.. hilang begitu aja anehkan.. makanya aku tidak bisa tidur.." kata reza menjelaskan dengan sangat serius.

"eh byx, bukannya kamu bisa melihat hantu.. coba kamu lihat apakah dikamarku ada hantunya?" kata reza lagi.

"tapi mohon maaf za, sandra itu bukan pacarku," gilby protes tapi dia bangkit dari tempat duduknya dan mulai berjalan berkeliling.

"hihihi mereka hantu kiriman bos.. sepertinya mereka akan dikirim pada saat malam" kata mahluk itu pada gilby yang sedang melihat sekitanya.

"byx nggak usah dicari, pasti itu hanya alasannya untuk tidak kuliah" sahut endrico merasa tidak bisa terima alasan reza dengan cerita anehnya.

"sungguh aku nggak bohong kho, kau bisa lihat warna hitam dibawah mataku" kata reza sambil menunjuk bagian bawah matanya, berusaha meyakinkan teman-temannya.

"bisa jadikan semalam itu kamu main permainan cacing dihpmu sampai pagi, makanya tempat tidurmu terasa penuh semut dan kutu rambut itu pengaruh game itu tau.." jawab endrico masih kurang percaya.

"sepertinya disini, saat ini aku memang tidak melihat hantu za.." kata gilby tersenyum.

"byx.. aku sungguh nggak bohong.." wajah reza memelas.

"iya aku percaya za, yang datang semalam itu..itu hantu kiriman, jadi semalam itu kamu dapat paket kiriman istimewa bukan makanan atau barang tapi hantu" kata gilby becanda dengan suara menakuti reza.

"byx.. jangan becanda dong.." tanya endrico dan reza bersamaan ternyata endrico juga jadi takut. Gilby tersenyum.

"ok kho, jadi kita malam ini temani anak ini disini menunggui datangnya hantu kiriman itu," kata gilby tapi dlangsung dipotong oleh endrico.

"gimana kita akan melawan hantu itu byx.." tanya endrico

"ya seperti waktu dirumah angker itu, kita lawan dengan berdoa bersama.. makanya kamu kalau mulai merasa ada yang aneh, berdoa dong, jangan hanya main game za.." jawab gilby, yang dijawab manggut-manggut oleh kedua temannya.

"ini serius byx?"

"iya serius, lebih baik sekarang kita telpon keluarga kita, kasih tau kalau kita menginap disini malam ini.." kata gilby dan mulai menelpon ibunya. endrico juga akhirnya menelpon ibunya ijin nginap dirumah reza. Reza juga keluar memberitahukan orang rumah bahwa kedua temannya akan menginap dirumahnya. Entah itu keberuntungan atau apa tapi syukur kedua orang tua reza lagi keluar kota mengurus kerjaan, dan hanya salah satu kakak laki-lakinya yang tinggal dirumah selain para pembantu mereka.

"tapi byx.. gimana caranya ya hantu itu bisa dikirim ke reza.. biasanya kan kata orang kalau mau mengirimkan hantu atau jampi-jampi harus ada media yang menghubungkan pengirim dengan reza.." tanya endrico setelah selesai menelpon. Mendengar pertanyaan endrico secara spontan gilby memandangi mahluk aneh itu.

"hihihihi iya memang harus ada media penghubung bos, Cuma mana ku tau kalau urusannya dengan teman bos yang bodoh itu.." kata mahluk aneh itu.

"iya sih kho..tapi untuk medianya nanti kita tanya reza aja, apa yang sudah dia berikan atau terima dari orang.." kata gilby setelah mendengar penjelasan mahluk aneh. Tak lama kemudian reza datang dengan membawa cemilan sore buat teman-temannya.