Xia Fanxing pada akhirnya tak bisa menahan diri, matanya memerah, "Nenek, tolong jangan begini, kesehatanmu penting, kamu tidak bisa terlalu terpengaruh."
Di titik ini, tidak ada yang bisa dia lakukan.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa semangka yang dipaksa lepas dari pohonnya tidak akan manis.
Harusnya memang dia dan Mu Hanchen memiliki takdir tapi bukan jodoh...
Patriark keluarga Mu pun memeluk istrinya, menghiburnya dengan sabar beberapa kalimat sebelum dia berpaling kepada Xia Fanxing dengan nafas berat, "Fanxing, jangan terlalu memikirkan hal itu, meskipun kamu dan Achen sudah bercerai, kamu tetap anak baik Kakek dan Nenek. Sering-seringlah pulang ke rumah, kami akan selalu menyambutmu."
Xia Fanxing merasakan gelombang sakit di matanya, hampir menangis, "Terima kasih, Kakek. Saya pasti akan datang mengunjungi Kakek dan Nenek ketika saya memiliki waktu."
Patriark keluarga Mu mengangguk, merasakan kereluctant yang sama.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com