Prolog

Akan ku ceritakan sedikit tentang dia.

Anggara Clyde Dewantara, aku biasa memanggilnya Tara. Meskipun sebenarnya aku lebih menganggapnya sebagai dewa, sesuai dengan namanya.

Terbiasa memberi, mengasihi, mencintai Tara sepenuh hati. Membuatku yang masih baru mengenal cinta dengan lawan jenis itu terlihat sedikit bodoh. Ya, sedikit.

Aku mengejar cinta Tara sejak SMP, dan hingga kami kuliah, aku belum mendapatkan balasan atas perasaanku.

Tidak, Tara sedikitpun tidak pernah menolak keberadaanku. Dia membuka peluang, sebagaimana aku yang selalu berusaha di dekatnya. Namun, dia juga tidak menerima perasaanku.

Dia selalu, menghindar.

Rasanya seperti permainan tarik ulur yang tidak pernah usai.

Karena bagaimanapun, aku juga ingin hubungan yang jelas.

Tara, sebenarnya. Bagaimana perasaanmu?