webnovel

Series Wedding #2 [CEO SCANDAL'S : Married With Benefit]

Series Wedding #2 [CEO Scandal's : Married with Benefit] Banyak hal hal yang tak terduga dalam cerita ini, menggabungkan berbagai macam genre seperti romance, comedy, action, drama dan masih banyak lagi. Tak cukup membaca satu bab saja, kalian akan dibawa pada bab bab selanjutnya dan terhanyut dalam kisa ini. SERIES WEDDING ini merupakan buku kedua setelah kisah orangtua Kalan dalam judul Not a Classic Wedding. Jadi kalau penasaran sama kisah mereka, langsung baca saja bukunya... See you, semoga kalian semua terhibur dengan cerita saya ini... ___________________________________________ Series Wedding #1 [Not a Classic Wedding] Kalvian dan Kalebriena melakukan perjodohan tanpa drama, kontrak, atau syarat apapun. Menurut mereka, menolak perjodohan hanya akan membuang waktu mereka. Pernikahan tetap terjadi, mereka tinggal menjalaninya. Namun, siapa yang menyangka bahwa mereka telah mengenal jauh sebelum perjodohan ini berlangsung. Bukan hanya mereka berdua, tapi juga melibatkan sepasang hati yang lain. Tapi hal itu hanya masalalu mereka, individualis seperti briena dan vian tidak akan pernah membiarkan masa lalu merusak masa depan mereka. Sekalipun harus menyakiti hati oranglain, bahkan juga hati mereka sendiri. Tidak perlu ada drama yang memuakkan. This is not a classic wedding

seinseinaa · perkotaan
Peringkat tidak cukup
198 Chs

89. Permintaan

"Kau tinggal di sini juga?" tanya balik Galen.

"Hehm, begitulah."

"Bukankah sebaiknya, setelah ini kalian pindah ke tempat lain?" tanya Galen kepada Lona dan juga Sania. "Tempat ini mungkin berbahaya untuk saat ini," imbuhnya kemudian. Ia sempat mendengar jika kawanan teroris masih banyak yang berkeliaran di luar.

"Hehm, kau tenang saja. Sebentar lagi aku akan meninggalkan apartemen ini," sahut Lona.

"Pindah ke tempat lain?"

"Lebih tepatnya, pindah ke negara lain."

"Ke negara lain?"

"Hehm, ada pekerjaan yang menungguku," jawab Lona tanpa berniat menjelaskan lebih lanjut.

"Lon, malam ini kita menginap di hotel saja. Aku tidak ingin tidur di tempat ini," oceh Sania.

"Hah? Sekarang perginya?" tanya Lona.

"Iya. Aku sudah membawa barang barang." Sania memperlihatkan tas ransep di balik punggungnya.

Lona bahkan tidak sadar jika sedari tadi Sania membawa tas ransel di punggungnya. "Lalu bagaimana dengan aku?" tanyanya kemudian.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com