Sudah mendekati tengah malam ketika salju pertama turun.
Zuri duduk di ambang jendela, menatap ke dalam kegelapan. Khaos membungkus tangannya dengan perban tebal, agar dia tidak dapat menggaruk atau melukai dirinya sendiri dan dia tidak diizinkan untuk membukanya hingga dia kembali.
Namun, Khaos bilang, dia akan kembali pada waktu makan malam, meski sudah lewat tengah malam, dia belum juga kembali.
Makanannya ada di meja. Zuri bisa membuka perban dan makan, tapi Khaos menyuruhnya untuk menunggu dia. Maka, dia akan menunggu.
Lagipula, dia tidak ingin makan sendiri.
'Dia tidak akan datang, kau bodoh.'
'Kau pikir kenapa dia tidak di sini? Dia berbohong padamu, sama seperti dia berbohong kepada orang lain dan memanfaatkannya.'
"Dia akan di sini," gumam Zuri. Dia mulai mengayun-ayunkan tubuhnya ke depan dan ke belakang, saat dia menatap salju pertama yang turun dari langit malam. "Indah…" katanya tak tentu arah.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com