Dimeja makan, mereka juga bercanda gurau. seru sekali, sudah seperti keluarga yang utuh hideoki memandangi Amami dengan pandangan yang sangat mendalam, seperti pandangan orang yang merindu dengan penuh sayang dan cinta. tanpa disadari Akihiko melihat Paman hideoki yang sedang memandangi bubu nya, tiba-tiba paman hideoki berlagak seperti orang salah tingkah.
"duh,, sejak kapan Akihiko menatapi saya yang sedang memandangi bubu nya. Ini juga jantung kenapa berdetak kencang seperti jaman aku merasakan ada cinta dengan Amami" ucap dalam batin hideoki
untuk mencairkan suasana, hideoki kembali bercakap tentang cita-cita.
"jika dewasa nanti, kalian ingin menjadi apa?"
tanya hideoki
"ayo jawab tuh paman hideoki bertanya, njum siapa yang mau jawab pertama " ujar chiozie
"aku suka dengan ilmu teknologi" ucap Akihiko
"dan aku ingin membuat sistem yang memudahkan kita saling mengetahui perasaan orang, orang itu suka, benci, tulus, marah, atau apalah. mendeteksi tepat nya kan Sekarang banyak yang wajah bertopeng" tambah nya
"aku ingin menjadi Arsitektur, yang membuat bangunan unik, pasti akan terasa indah dan tidak monoton" ucap Akihiro
Bara hanya terdiam. Bara sadar bahwa usia nya sekarang harus memiliki cita-cita atau tujuan hidup agar massa tua lebih tenang, Tapi Bara pun belum tahu apa yang dia inginkan.
"bagaimana dengan Bara" tanya hideoki
"mengalir saja paman" ucapnya
"Bara, kamu masih Bingung ya apa keinginan kamu sendiri, apa minat kamu, sekarang coba kamu pikirkan hal apa yang membuat mu nyaman jika melakukan itu, atau membuat mu bahagia jika melakukan itu" ucap Amami membantu bara menemukan cita-citanya.
"apakah semua anak harus memiliki cita-cita? tapi yang ku lihat sekarang kebanyakan orang bekerja yang tidak sesuai dengan cita-cita nya dulu, bukankah itu akan sia-sia. jadi biarlah mengalir saja bukan" ucap bara
"aku pun berpikir seperti kamu dulu Bar, tapi agar tidak sia-sia apa yang kita citakan dan yang kita usahakan harus maksimal, seperti aku aku ingin ahli IT makanya aku sering berurusan dengan teknologi" ucap Akihiko
"seperti shera dia ingin jadi desainer baju, sekarang dia kursus menjahit kan, itulah sebagai bagian usahanya. jika ada tujuan pasti kita tahu harus melakukan apa untuk mencapainya" ucap Akihiro
"dan aku, aku suka banget dengan gambar, sketsa bangunan, ruang fasilitas kota umum nya karena itu aku ingin jadi arsitektur" ucap Akihiro menambahkan
"betul dengan perkataan si kembar, paman juga tidak menyalahkan pendapat bara karena bara berkata demikian bara sudah melihat di lapangan. Bara kamu butuh cita-cita, agar kamu juga ada semangat untuk menjalani hidup ini" ujar hideoki
sementara Amami meninggalkan meja makan dan pergi ke dapur, chiozie mengambil puding strawberry sebagi dessert makan siang nya.
"desert datang, aku buat puding strawberry, sekarang nikmatilah selagi dingin, Bara nanti kamu bisa pikirkan kembali apa cita-cita mu, renungkan lah ya" ucap Amami
mereka langsung melahap puding buatan Amami
"sedap sekali puding nya, boleh ini buka toko aneka puding dan kue, pasti banyak peminatnya"
"betul cik Amami, ini enak dan segar sekali, aku setuju cik Amami dengan paman, njum aku bantu pasarkan"ucap bara
si kembar lahap benar menikmati nya, dan memang sudah tidak diragukan lagi memang bubu nya pandai membuat menu dessert. Akihiko memberikan dua jempol
"perfecto" ucap Akihiro
"kalian tuh pandai sekali memuji seseorang hingga terbang tinggi" ucap Amami
"kau tahu kan mulut ku ini berkata apa dengan facta chio, ini rasa yang istimewa, atau perlu ku Carikan tempat buat toko dessert mu, siap deh ku jelajahi kota ini" ucap hideoki
memang benar hideoki selalu berkata dengan fakta, sepahit atau semanis apapun fakta itu hideoki selalu menyampaikan nya.
"eh beneran kah, aku jadi percaya diri buat buat toko dessert, ga perlu repot-repot Deki, aku sudah menemukan tempat yang cocok buat toko dessert ku" ucap Amami
sebenarnya Amami telah menginginkan membuka toko dessert, apalagi si kembar sudah tumbuh dewasa, Amami merasa jika di rumah terus akan membosankan. Diam-diam Amami mencari tempat disaat si kembar pergi ke sekolah.
"bubu sudah dapat tempat nya? dimana? kapan nih akan launching" tanya Akihiro
"udah dong, bubu cari pas kalian sudah pergi ke sekolah. Tempat nya ada di dekat stasiun. nah itu, bubu belum Nemu tanggal yang tepat buat launching, ada ide" ucap Amami
"cik Amami apakah ini bagian dari cita-cita cik Amami dulu atau kah mengalir nya waktu" tanya Bara
"bara, cik sudah suka memasak dari remaja dan membuka toko dessert memang bagian dari cita-cita cik, namun untuk mewujudkan nya cik harus melihat situasi yang tepat dan inilah saat yang tepat, dimana si kembar sudah akan disibukan dengan dengan perkembangan skill nya biar cik juga punya kesibukan biar tidak bosan" jelas nya
"ouuh.. yahh cik saya paham, saya akan renungkan nanti di rumah apa cita-cita saya" ucap nya
"bagus bara, ehm mengenai tanggal launching bagaimana jika hari lahir kota itu pasti ramai sekali dan itu akan dirayakan dua pekan lagi" ucap Akihiro
"Yap betul tuh, sip Akihiro" ucap Akihiko
"ide yang bagus" ucap hideoki
"siap mengawal" ucap bara
"okei, mulai prepare besok" ucap Amami
"aku bantu dekor ruangan nya ya Bu" ucap akihiro
"aku bantu marketing nya" ucap Akihiko
"wih kompak sekali kau kembar, aku bantu mencicipi aja deh" ucap bara dengan ketawa
"dan aku bantu publikasikan ke media kabar" ucap hideoki
"jadi terharu, terimakasih ya anak-anak dan Deki, aku tambah semangat nih"
"cik, si kembar dan paman saya pamit pulang dulu, terimakasih atas hidangan siang nya cik" bara berpamitan
"wah aku pun juga pamit pulang chio, terimakasih dan semoga sukses launching toko dessert mu ya" ucap hideoki
Si kembar dan Amami mengantarkan bara dan Hideoki di Depan.
"terimakasih juga atas kunjungan kalian, sampai jumpa"
sesampainya di rumah, bara merebahkan badannya di kasur dan melihat ke langit-langit rumah, dia masih memikirkan tentang cita-cita nya.
bubu Bara masuk ke kamar bara dan melihat bara yang sedang melamun.
"apa yang sedang kau pikirkan nak? kau rindu dengan shiori" tanya nya
"Bukan shiori, ehmm.. dulu apa cita-cita bubu"
"bubu dulu remaja ingin menjadi perawat, ya meskipun impian bubu lebur karena bubu mengalami kebutaan kemaren"
"jadi, cita-cita itu bisa berubah"
"ya bisa lihat dengan kondisi dan situasi namun cita-cita itu harus ada buat hidup semakin semangat"
sejenak merenung kembali,
"iya Bu, sekarang bara tahu apa yang bara sukai yaitu membantu orang yang kesusahan dan tidak suka dengan penindasan, sepertinya bubu ingin menjadi penegak hukum ya bara ingin menjadi pengacara."