webnovel

Secret Of You

Masuk kedalam memori usang, dengan ingatan samar tak beraturan. Pertemuan yang tak sengaja membangkitkan kenangan mereka...rahasia yang tersimpan lama tanpa celah. Tiba-tiba menggugah ikatan antara mereka...Huang Soodam ( gadis dengan tipikal pekerja keras dan lembut) dan Chen Jinyoung ( lelaki dengan sikap yang dingin dan penuh waspada ) Kemanakah perjalanan mereka akan berakhir??

nafa_sumantri · Fantasi
Peringkat tidak cukup
13 Chs

Would You??

Ketika sebuah kebohongan menutupi kebenaran...lalu akan seperti apa akhirnya??

Sepertinya aku tak akan pernah dapat mengerti ini semua...bukankah aku hanya perlu mencari jawaban dari semua pertanyaanku selama ini??

"Yaaa....heeiii...kau melamun lagi ya?? Apakah kau sudah mendapat jawabannya??" tanya Ji hee padaku..,

"Aaasshhh... kau mengagetkanku saja, belum...mungkin aku tidak akan menemukannya. Aarrggghhhhh... aku pusing... sudahlah aku akan berangkat kerja, kau... kenapa belum berangkat?? Memangnya hari ini kau llibur??",

"Heeeiii...soodam...sejak kapan aku mempunyai hari libur sesukaku... hari ini aku ada janji temu dengan supplier...jadi aku akan sibuk. Kau...sebaiknya jangan sering melamun...lebih baik cari teman kencan sana kenapa kau ini susah sekali dekat dengan laki-laki??", sambil bergegas keluar rumah,

"Yaaaa...aku belum menemukan saja...apa yang kau bicarakan ini! aasshh..",

Aku...bukannya tidak mau dekat dengan seseorang atau bahkan berkencan...tapi yang aku khawatirkan adalah hatiku. Aku seperti mendapat kutukan cinta yang tak berujung, entah kapan aku bisa menemukan orang yang tepat untuk menghapus kutukan ini...

"Soodam...silahkan datang ke ruangan saya...ada yang perlu saya sampaikan",

"Ohh...baiklah pak...saya segera kesana",

Aku melihat seseorang dengan tubuh tinggi dan postur yang gagah tengah duduk di ruangan presdir...tapi apa yang akan dibicarakan presdir denganku? Aku belum pernah dipanggil selama ini terlepas dari pekerjaan,

"Permisi...pak presdir...saya disini, apa yang perlu dibicarakan bapak dengan saya...",

"Ohh...Soodam...duduklah dahulu, saya ingin memperkenalkan anda dengan seseorang. Silahkan..." sambil menunjuk ke arah seseorang itu...,

"Ahh iya...tapi...",

Aku seperti terhipnotis dengan sosok lelaki di hadapanku ini, dia gagah, tinggi dengan kulit putih dan wajah yang menawan...tapi...apa yang diinginkan presdir denganku?? Sampai harus memperkenalkan aku dengan lelaki ini...

"Soodam...kenalkan dia adalah keponakanku...dia Choi Jinyoung..."

Choi...? Choi Jinyoung?? kenapa aku seperti pernah mendengar nama ini?? Tapi dimana...ahh..mungkin kebetulan namanya sedikit familiar...jadi aku merasa mengenalnya...

"Halo...senang bertemu dengan anda tuan Choi Jinyoung...kenalkan nama saya Huang Soodam..." aku mencoba untuk bersikap biasa agar tidak terlihat bahwa aku sedikit gugup didepannya..

"Iya...tapi saya tidak merasa nyaman menjabat tangan dari seorang wanita apalagi dia adalah bawahan saya...",

Mataku terbelalak mendengarnya mengatakan itu, sungguh lelaki yang tidak punya sopan sama sekali...apakah berdosa menjabat tangan saat berkenalan... membuatku malu saja. Aaassshhhh...

"Ahhh...iya tentu saja pak...anda atasan saya dan saya bawahan...jadi ini pertemuan pertama kita, jadi terimakasih atas sambutannya..." ,

Ingin aku rasanya pergi dari sini...apa sih mau pak presdir sebenarnya...ahhh..

"Soodam...mulai hari ini kau aku tugaskan menemani Jinyoung dalam melakukan perjalanan bisnisnya di Seoul... kau tahu bahwa dia adalah keponakan dan rekan bisnis saya...jadi untuk kedepannya kau harus membantunya menangani segala urusan bisnisnya di sini. Aku tidak ingin mendengar kata tidak...jadi bekerja samalah dengan baik",

Apa??? apa tidak salah aku menjadi sekretaris pribadinya?? Apa ini?? Satu bos saja sudah merepotkan apalagi ditambah orang seperti dia yang bahkan tidak bisa bersentuhan dengan orang...

"Ahh...itu...apakah saya harus melakukannya?? Apa tidak bisa yang lain nya saja?? Sepertinya saya masih banyak pekerjaan yang belum saya selesaikan pak presdir...", aku mencoba menghindari

"Aku mempercayakan ini padamu Soodam...tidak ada yang lebih cocok menjadi sekretaris pribadinya selain kamu, karena yang lain sudah berkeluarga...jadi aku memilihmu karena kau belum menikah. Dan juga menjadi tugasmu untuk selalu siap 24 jam apabila bos membutuhkan bantuanmu... jadi terima saja, aku akan memberimu gaji tambahan sebagai gantinya. Kau tidak akan dirugikan",

"Sudahlah paman...sepertinya nona Soodam tidak tertarik dengan pekerjaan ini, jadi lebih baik aku batalkan saja rencana bisnis kita ini...paman",

"Oohh...jangan Jinyoung...kau tidak boleh begini, Soodam pasti akan membantu", sambil melotot kearahku dan memberi kode agar aku menerima tawarannya,

"Ahh...iya...itu, maafkan saya karena saya bersikap tidak sopan kepada anda tuan Choi...jadi apa yang bisa saya lakukan untuk anda sekarang?? Apakah jam kerja saya sudah berlaku hari ini atau mungkin besok??",

"Aku...meminta Americano dengan sedikit gula tanpa es dan jangan lupa beri sedikit coklat bubuk diatasnya juga yang terpenting koran hari ini...kau harus mendapatkan nya. Cepatlah..."

"Eemmm...tapi...saya harus memakai uang siapa?? Bukankah uang kantor ada di bagian keuangan...lalu apakah saya harus meminta dari mereka??", tanyaku

"Pakai uangmu...kau juga punya uang kan?? Bukankah kau selama bekerja disini sudah digaji bukan?? Lalu tunggu apalagi... cepat belikan apa yang sama minta, pekerjaanmu masih banyak jadi cepat selesaikan. Saya tunggu di ruangan saya",.

Hhaaahhh??? Apa-apa an ini?? Mana ada bos menyuruh bawahannya membelu minuman dengan uang pribadi mereka?? Apa dia waras?? Dia sengaja memberiku tugas ini supaya aku menyerah...tapi tunggu saja...aku Huang Soodam tidak akan bisa menyerah pada pekerjaan ini,

"Baik pak...saya akan berangkat membeli Americano...",

Hosshhh...hosshhh... aduh...aku lelah dan berkeringat...membeli americano milik dia, dan juga kenapa di kafe tadi begitu ramai?? Aassshhh...aku harus cepat...tapi...tunggu dulu, ruangan Pak Choi di sebelah mana?? Aku belum memeriksanya...aarrrggghhh..

Oohh... ini dia ruangannya...

'Tringg...tringg...tringg...'

Ahh...ponselku berbunyi ada yang menelponku...tapi tidak ada namanya??

"Halo?? Sssiii..."

"Cepat turun ke lantai parkir bawah...aku akan melakukan perjalanan sekarang...jadi cepatlah, aku tunggu 5 menit lagi jika tidak datang aku akan pergi dan kau akan dipecat",

"Hhaa...hhhaloo?? ",

Apa-apa an orang ini?? Seenaknya saja menyuruh orang kesana kemari...aku lelah dan berkeringat, bahkan aku tidak bisa melewati lift karena sedang diperbaiki, jadi aku harus turun lagi lewat tangga??!!! Aasshhhh... apa sihh...orang ini...Choi Jinyoung...awas kau..

'Hosshh...hosshhh...'

Aku mengatur nafasku yang sedikit tersengal hingga tak mampu mengeluarkan kata-kata...

"5 menit 30 detik...kau terlambat jadi lebih baik kau bersihkan dirimu yang penuh keringat itu dan juga americano yang kau bawa itu...aku sudah tidak menginginkannya lagi, kau bisa membuangnya...aku terlambat karenamu...hari ini kau tunggu diruanganku saja dan bersihkan ruanganku karena Cleaning servisnya tidak membersihakan tempat itu jadi itu tugasmu sekarang...!",

'Brak...'

Suara pintu mobil di tutup dan aku hanya bisa menahan amarahku dengan nafas yang terengah-engah...

Apa sih orang ini...seenaknya saja menyuruh aku membeli kopi dan juga menyuruh membersihkan ruangannya...Aasshhhhh....

Tapi...kenapa ruangan ini tampak baik-baik saja?? Bukankah ini tidak kotor sama sekali...apa harus aku membersihkan nya??

Ahh...sudahlah...mungkin aku bisa istirahat sebentar disini...kursi tamunya disini sangat nyaman...

'Ceklek...kriet...'

Suara pintu dibuka dari luar...dan aku sedikit membuka mataku yang terasa berat...seseorang yang tampan dan menawan tengah menatapku...ahhh..sepertinya ini surga...aku pasti sedang bermimpi bertemu malaikat yang tampan...dia sungguh tampan...

"Kau...puas sekali kau tidur disini...apakah ini nyaman??",

Tapi..suara ini sepertinya tidak asing...apa??!!

Mataku terbelalak menatap wajah pak Choi, sepertinya aku tengah tertidur di kantornya... Assshh...bagaimana ini?? aku pasti akan dipecat...aarrgghhh..

"Mmmaaa....mmaammaaffkann saya..." aku mencoba meminta maaf sambil berlutut di hadapan pria yang sok ini...aku terpaksa melakukan ini agar aku tidak dipecat...iiisshhh...

"Maafkan saya...pak...saya tertidur saat membersihkan tempat ini...saya merasa lelah",

"Lalu...??! Jika kau lelah lalu kau dengan santainya tidur di tempat kerja, lalu apakah setiap pekerja dan bawahan disini harus melakukan seperti mu jika merasa lelah dan capek?? Apakah mereka semua harus seperti itu?? Lalu untuk apa bekerja jika kau .erasa lelah?? Lebih baik di rumah saja dan jadi pengangguran yang kerjaannya hanya makan dan tidur...!",

"Bukan...bukan seperti itu...maksud saya karena saya merasa lelah setelah membeli kopi untuk anda dan juga anda menyuruh saya untuk mengikuti kemana anda pergi. Tapi ketika saya menemukan lift tidak dapat digunakan jadi saya melewati tangga...untuk itulah kenapa saya terlambat dan lelah...

Maafkan saya, saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama...mohon ampuni saya??",

"Jadi...kau merasa ini adalah salahku?? Begitu maksudmu?? Kau merasa tidak adil jika kau disalahkan begitu?? Lalu apa yang seharusnya dilakukan agar kau tidak melakukan kesalahan??",

"Bukan begitu pak...saya hanya berusaha melakukan apa yang anda minta, tetapi saya hanyalah manusia. Yang bisa melakukan kesalahan...jadi saya mohon berikan saya kesempatan untuk menebus kesalahan saya... saya berjanji saya akan melakukan yang terbaik",

Yah...ini yang harus aku lakukan...aku harus meminta maaf dan mencoba untuk merebut hatinya melalui pekerjaan. Tidak akan ada yang bisa melakukan ini selain aku Huang Soodam,

"Lalu...apakah kau meminta aku memaafkanmu dan juga kau mau melakukan apa saja untukku??",

"Iya...tentu saja saya akan melakukan apa saja yang diinginkan bapak dan saya akan selalu siap 24 jam untuk bapak!",

Sepertinya dia tertarik dengan tawaranku... hehehe...aku akan membalas dengan ini,

"Baiklah...jika kau merasa mampu dengan ini, aku akan memberimu kesempatan. Tetapi ingat...aku memiliki aturan sendiri dan aku tidak ingin kau melanggarnya",

"Baiklah pak...aku siap dengan aturan itu. Terimakasih atas kesempatan yang anda berikan...saya akan melakukan yang terbaik",

****

continue