Erick yang tadinya ingin berjalan mendekat ke arah komputer Nadia, begitu mendengar Nadia berkata dua kata dengan nada tegas, mengurungkan niatnya. Ia melihat ke arah Nadia yang nyatanya masih duduk di depan komputernya. Nadia bahkan berbicara dengan tidak melihat ke arah Erick sama sekali.
"Apa?" tanya Erick pada Nadia. Ia agak ragu untuk menanyakannya.
"Aku bilang, tidak perlu." Kali ini, suara Nadia terdengar lebih pelan. Ia dengan sedikit menundukkan pandangannya. Erick memperhatikannya.
"Kenapa kamu ini? Aku hanya ingin membantu. Apa kamu tahu kalau kamu mengerjakannya sendiri. Tidak akan selesai," kata Erick pada Nadia lagi.
"Aku akan segera pulang. Fauzan sedang menjemputku," ujar Nadia.
"Aku tahu. Makannya itu, aku akan membantumu," kata Erick kembali. "Apa kamu tidak tahu kalau aku tidak membantumu? Semuanya pasti akan kacau," kata Erick pada Nadia lagi. Nadia hanya mendengus pelan mendengar ungkapan Erick tersebut. Ia memutar bola matanya ke arah atas.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com