Esoknya, Zara akhirnya sembuh. Gadis itu langsung berangkat ke sekolah. Bukannya tak ingin disuruh-suruh, Zara memang menghindari anggota keluarganya akhir-akhir ini.
Zayn sendiri ia tak tahu bagaimana kabarnya. Pesannya tak dibalas hanya dibaca saja, padahal lelaki itu jelas online. Zara tak tahu, dirinya benar benar sangat lelah dengan sifat Zayn yang plin plan. Kadang lelaki itu bertingkah seolah olah benar benar mencintainya. Dan kadang sebaliknya, Zayn bertingkah dengan acuh tak acuh padanya.
Zara menghela napasnya berat, ia melambaikan tangannya, membuat angkot berhenti di depannya. Zara segera masuk ke dalam angkot.
Sebenarnya, ia lebih senang naik ojek online. Tapi hari ini, kuotanya habis. Wifi di rumahnya? Ia tak tahu kata sandinya. Ya, sejauh itu memang Zara dengan keluarganya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com