Duka menyelimuti, semua orang berkabung, ikut berduka cita atas apa yang menimpa keluarga itu. Para wartawan berbondong-bondong mencari berita.
Zara menghela napasnya dengan penuh berat. Gadis itu mengusap wajahnya dengan kasar. Air matanya sudah kering, namun berbeda dengan Agra dan Kai yang masih menangis dengan kencang. Apalagi Citra, gadis itu katanya berontak ingin dilepaskan dari penjara tatkala tahu kalau sang Mama meninggal dunia. Dan pada akhirnya gadis itu dibawa ke sini dengan polisi yang mengikuti. Lihatlah, semua orang menangis.
Dan Zara, memilih diam di sini, jauh dari kakak kakak dan Papanya yang mengelilingi jenazah sang Mama dengan tangisan. Zara hanya tak ingin ikut menangis, membuat keadaan semakin berkabung.
"Zara."
Zara menoleh, matanya langsung berkaca kaca tatkala melihat sosok Mama angkatnya. Di belakangnya ada Tuan Mahendra dan kedua putrinya. Untuk Belva sendiri tentunya tak ikut dibawa ke sini.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com