Zara menangis tersedu di pelukan Mama Zayn. Zayn sendiri Rayn bawa ke teras depan agar suasana tak makin runyam. Dan Ghibran masih berada di dalam sana, duduk di samping Zara dengan luka lebam yang belum terobati.
Mama Zayn terenyuh, ia mengusap pelan rambut Zara sebelum akhirnya mengurai pelukan mereka. Wanita itu mengusap air mata Zara dan memaksakan senyumnya.
"Kenapa? Zayn apain kamu sampe bisa bertengkar gitu?" Mama Zayn bertanya demikian.
Zara menghela napasnya panjang, ia mengigit bibir bawahnya, "Za-Zara minta putus, Tante," jawabnya.
Mama Zayn menatap gadis itu dengan ekspresi terkejut, "Kamu ... udah tahu alasan Zayn pacarin kamu, Ra?" tanyanya.
Giliran Zara yang menatap wanita itu dengan bingung, "Maksudnya, Tante? Alasan apa?" tanyanya curiga.
Mama Zayn memalingkan muka. Ia merutuki dirinya sendiri dalam hati. Lantas wanita itu berdehem dan menggelengkan kepalanya pelan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com