"Kak, jangan!"
Zara memundurkan tubuhnya takut saat Citra mengacungkan pisau ke arahnya. Zara tak menyangka jika Citra bisa jadi macam psycopath seperti ini.
"Lo kangen sama Kak Kai, kan? Lo mau ketemu dia kan? Gue tahu caranya. Gue bantuin lo!" Citra terus saja melangkah maju.
Membuat Zara semakin beringsut mundur sembari memeluk tubuhnya sendiri. Zara memang sempat ingin bunuh diri dan mati. Tapi tidak untuk sekarang. Zara masih ingin merasakan kebahagiaan dengan dua sosok baru yang ia punya. Agra dan Zayn.
"Kak, jangan main-main sama pisau!" Zara berteriak dengan isak tangisnya.
Citra tertawa, "Gue nggak main-main. Gue bisa tusuk perut atau mata lo dengan mudah. Gue beneran pengen lo pergi dari kehidupan gue sekarang juga, Zara!"
Zara memejamkan mata sembari berteriak minta tolong. Siapa tahu Agra mendenga dan Zara bisa selamat dari kakak perempuannya yang sedang dipenuhi emosi sesaat.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com