webnovel

Perdebatan Tiada Akhir

Fathan tersenyum tipis. Ia berdiri diikuti Yera. Fathan melangkah lebih dulu, saat di ambang pintu Fathan menoleh ke belakang. Fathan menghampiri Yera yang masih berdiri sambil memegang cemilan. Fathan menaruh cemilan itu, lalu menarik ujung baju Yera, membawa gadisnya itu ke dalam kamar.

"Kenapa sih?" tanya Yera.

"Gapapa."

"Lo gak jelas." ucap Yera. Ia melangkah ke kasur.

Fathan mengikuti Yera. Yera yang baru duduk, tersadar ponselnya lupa dibawa. "Eh, hp gue," gumam Yera. Ia berdiri, lalu menuju sofa.

Fathan membuntuti Yera di belakang. Yera mengambil ponselnya di sofa, lalu berbalik badan. Ia tersentak melihat Fathan. "Lo ngapain ngikutin gue? Katanya capek, bukannya istirahat sana," ujar Yera.

Fathan tak membalas. Ia kembali menarik Yera ke dalam kamar. Fathan menaruh ponsel Yera di atas nakas. Ia menatap Yera.

"Lo serius gak capek?" tanya Fathan.

"Nggak."

"Tapi--"

"Lo capek?" sela Yera.

Fathan mengangguk.

"Ya udah sana istirahat, Fathan."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com