Sudah hampir lebih dari satu jam, Lilac tetap terdiam dan menangis seraya menutupi wajahnya di balik bantal besar itu. Leo yang menemaninya sedari tadi pun tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu Lilac di depannya. Predict dan Dhani pun belum kembali dari dapur, sehingga Leo pun dapat menyimpulkan bahwa Lilac menangis karena dirinya mempunyai sebuah masalah bersama Predict. Meski ia tidak tahu apa permasalahan itu, tetapi setidaknya ia mengetahui siapa yang membuat Lilac seperti ini.
Tok! Tok! Tok! Leo menoleh ke arah pintu, ketika dirinya mendengar suara ketukan. Lelaki itu kemudian berjalan ke depan untuk melihat siapa yang baru saja mengetuk pintunya, namun saat Leo hendak berjalan ke depan, Lilac yang duduk di kursi itu menahan tangannya sehingga ia tidak melanjutkan langkahnya.
"Ada tamu Lac!" Jawab Leo yang berbalik menoleh ke arah teman kecilnya itu. Lilac menggelengkan kepalanya, meminta agar Leo tidak pergi ke sana.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com