webnovel
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Remaja
Peringkat tidak cukup
268 Chs
#COMEDY
#CAMPUS
#TEEN
#FUTURE

Rafi di Ruang Investigasi

Puluhan jurnalis memadati pekarangan Polda Metro Jaya sekitar jam sebelas pagi usai berita penangkapan Nalesha dan beberapa orang di bandara yang disebut sebagai sindikat pengedar obat-obatan terlarang tersebar dari satu media ke media lainnya. Lalu hari ini nampaknya berita itu akan semakin besar dan panas karena beberapa pihak penting akan datang memberikan kesaksian.

Dua mobil tiba di halaman parkir Markas Kepolisian, membuat gerombolan jurnalis itu gegas mendekat. Mobil pertama membawa Haikal, Adri, Dhaiva, dan Iqbaal. Keempatnya datang langsung dari Bogor untuk mendampingi Nalesha. Tidak ada satupun pertanyaan nan memojokkan dari wartawan dijawab oleh mereka, termasuk Dhaiva yang hampir saja tersulut emosi begitu Nalesha disinggung oleh salah satu media jika Iqbaal tidak menenangkannya.