webnovel

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Masa Muda
Peringkat tidak cukup
268 Chs

Penenang Sebelum Presentasi

Tiga bulan lebih melakoni banyak aktivitas dan program nan menguras tenaga, akhirnya malam ini semua akan difinalisasi. Lega sekaligus was-was rasanya, lantaran kompetisi ini bukan sekedar kompetisi, tetapi juga program terakhir yang mereka laksanakan sebagai awardee HSL dan penghuni SP. Segala effort telah dikerahkan, dan mereka sudah sepakat untuk tidak terlalu berharap akan hasil yang sempurna. Tapi tetap saja, dasarnya anak-anak itu adalah para kompetitif, selalu ingin all out, sempurna.

Sudah dua hari lamanya Nalesha, Saheera, Dhaiva, dan Jerry menginap di Jakarta, tepatnya di hotel elit tempat presentasi akhir dilakukan. Usai diskusi, forum sepakat untuk mengirim empat orang itu saja sebagai representatif, karena ada aturan yang diubah soal kuota pengunjung yang diizinkan menyaksikan rangkaian akhir kompetisi itu.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com