Haikal keluar dari ruang kerjanya di sesi coffee break kantor. Pria itu turun menuju lobby, sangat tak biasa, karena Ia lebih suka tinggal beristirahat di ruangannya setelah rapat alih-alih mengobrol sana sini yang justru menguras energinya dibalik secangkir kopi. Namun kali ini ada pengecualian, seorang tamu istimewa jauh-jauh datang ke kantornya hendak bertemu.
"Waduh, apa kabar nih, Pak Bos?" sapanya pada Darren, alias si tamu istimewa. Keduanya berpelukan sekilas khas pria pada umumnya. Oh, tepatnya bapak-bapak.
"Baik, Lo gimana, Bang? Katanya abis sakit? Bener?" tanya Darren, mendengar kabar Haikal dari Adri. Itu juga yang menjadi tujuan kedatangannya.
Haikal menghela nafasnya berat, duduk di sofa berhadapan dengan Darren, "Iya, Gue sakit. Seminggu lebih, cukup parah sih buat Gue sendiri," ujarnya.
"Kok bisa? Lo kan tipikal yang jarang sakit seinget Gue."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com