Jam lima sore, Iqbaal dan tim penelitiannya baru keluar dari laboratorium usai briefing panjang disertai demo dari supervisor yang ternyata bisa hadir. Lumayan, Iqbaal banyak terbantu dengan pengarahannya yang lebih jelas meski menambah jam kerja satu jam lebih. Nampak lelah sekali mahasiswa yang satu itu, pun belum sempat makan sejak siang akibat bekal buatan Mamanya yang ketinggalan. Kasihan.
"Iqbaal?" panggil Silva yang tadi sudah keluar duluan.
"Oh? Iya? Kok belum pulang?" tanya Iqbaal heran, lantaran gadis itu tampak menunggunya di kursi depan laboratorium.
Silva mengangguk, "Iya, lagi nunggu temen mau pulang bareng. Kamu pulang ke daerah mana?" tanyanya. Mereka berjalan beriringan di koridor. "Oh gitu? Kamu punya temen di ITB?"
"Punya, banyak malah."
"Oh. Ini Aku belum mau pulang sih, masih ada kegiatan di gedung lain. Kamu selama tinggal di Bandung ngekos? Atau gimana?"
"Aku di apartemen Papa. Gak jauh dari sini."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com