Dhaiva gusar dalam tidurnya, matanya memejam meski tak sebenarnya tertidur lelap seperti Leon dan yang lain. Bukan tempatnya yang tak nyaman, karena kamar tamu besar rumah Adri dan Haikal itu bahkan jauh lebih nyaman dari kamar kostnya. Itu pikirannya yang semakin berisik dan lama-lama mengganggu. Insomnia memang tak asing untuk Dhaiva, namun kali ini penyebabnya sungguh berbeda. Ya, salahkan Nalesha dan perkataannya di wastafel cuci piring tadi itu.
Jangan kira Nalesha langsung menjelaskan perkataan ambigu dan manisnya itu. Nalesha pergi, menunda tugas cuci piringnya sampai bagian Dhaiva selesai.
Begitu saja, dan kini Dhaiva dipenuhi tanda tanya, baik untuk Nalesha, dan terlebih untuk dirinya sendiri.
"Haish …" Dhaiva menurunkan selimutnya kasar, hingga tak sengaja membangunkan Saheera yang satu tempat tidur dengannya, "Kenapa, Va? Gak bisa tidur?" tanyanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com